SELAMAT DATANG!!! SELAMAT BERBELANJA ONLINE DI STOCKIST NASA B.1722 MELAYANI PEMBELANJAAN DISTRIBUTOR MAUPUN KONSUMEN SERTA MELAYANI PENDAFTARAN MEMBER DISTRIBUTOR NASA

TEKNIK BUDIDAYA KENTANG DENGAN ORGANIK NASA

TEKNIK BUDIDAYA KENTANG

Kentang merupakan sumber utama karbohidrat sehinggan menjadi komiditi penting. PT NATURAL NUSANTARA berupaya meningkatkan produksi kentang nasional secara kuantitas, kualitas dan tetap berdasarkan kelestarian lingkungan hidup (Aspek K-3)

SYARAT PERTUMBUHAN
1. Iklim
Curah hujan rata-rata 1500mm/tahun, lama penyinaran 9-10 jam/hari, suhu optimal 18 - 21 derajat Celcius, Kelembaban 80 - 90% dan ketinggian antara 1000 - 3000 m dpl.
2. Media Tanam
Struktur remah, gembur, banyak mengandung bahan organik, berdrainasebaik dan memiliki lapisan olah yang dalam dan pH natara 5,8 - 7,0

PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
1. Pembibitan
  • Umbi bibit berasal dari umbi produksi berbobot 30 - 50 gram, umur 150 - 180 hari, tidak cacat dan varitas unggul. Pilih umbi berukuran sedang, memiliki 3 - 5 mata tunas dan hanya sampai generasi keempat saja. Setelah tunas + 2cm siap ditanam
  • Bila bibit membeli (suahakan bibit yang bersertifikat), berat antara 30 - 50 gram dengan 3 - 5 mata tunas. Penanaman dapat dilakukan tanpa/dengan pembelahan. Pemotongan umbi dilakukan menjadi 2-4 potong menurut mata tunas yang ada. Sebelum tanam umbi direndam dahulu dengan menggunakan POC NASA selama 1 - 3 jam (2-4 cc/lt air)
2. Pengolahan Media Tanam
Lahan dibajak sedalam 30 - 40 cm dan biarkan selama 2 minggu sebelum dibuat bedengan lebar 70 cm (1 jalur tanaman)/140 cm (2 jalur tanaman), tinggi 30 cm dan buat saluran pembuangan air sedalam 50 cm dan lebar 50 cm.
NATURAL GLIO yang sudah terlebih dahulu dikembangbiakkan dalam pupuk kandang + 1 minggu, ditebarkan merata pada bedengan (dosis : 1-2 kemasan NATURAL GLIO dicampur 50 - 100kg pupuk kandang/1000 m2).

3. Teknik Penanaman
A. Pemupukan Dasar
1. Pupuk Organik berupa urea (200kg/ha), SP 36 (200kg/ha), dan KCL (75 kg/ha).
2. Siramkan pupuk POC NASA yang telah dicampur air secukupnya secara merata di atas bedengan, dosis 1 - 2 botol/1000m2. Hasil akan lebih bagus jika menggunakan SUPER ANSA dengan cara :
  • Alternatif 1 = 1 botol SUPERNASA diencerkan dalam 3 liter air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 50 ltr air diberi 200cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan.
  • Alternatif 2 = Setiap gembor vol 10lt diberi 1 peres sendok makan SUPERNASA untuk menyiram 10 meter bedengan.
Penyiraman POC NASA / SUPERNASA dilakukan sebelum pemberian pupuk kandang.

3. Berikan pupuk kandang 5 - 6 ton.ha (dicampur pada tanah bedengan atau diberikan pada lubang tanam) satu minggu sebelum tanam.

B. Cara Penanaman.
Jarak   tanaman tergantung varites, 80x40cm atau 70x30cm, dengan kebutuhan bibit + 1300 - 1700 kg/ha (bobot umbi 30-45 gram). Waktu tanam diakhir musim hujan (April-Juni).

4. Pemeliharaan Tanaman
a. Penyulaman 
Penyulaman untuk mengganti tanaman yang tidak tumbuh/tumbuhnya jelek dilakukan 15 hari semenjak tumbuh.
b. Penyiangan
Penyiangan dilakukan minimal 2x selama masa penanaman 2 - 3 hari sebelum/bersamaan dengan pemupukan susulan dan penggemburan.
c. Pemangkasan Bunga
Pada varietas kentang yang berbunga sebaiknya dipangkas untuk mencegah terganggunya proses pembentukan umbi. karena terjadi perebutan unsur hara.
d. Pemupukan Susulan
1. Pupuk Makro
Urea/ZA : 21 hari setelah tanam (hst) 300 kg/ha dan 45 hst 150 kg/ha.
SP-36 : 21 hst 250 kg/ha.
KCL : 21 hast 150 kg/ha dan 45 hast 75 kg/ha.
Pupuk makro diberikan jarak 10 cm dari batang tanaman.
2. POC NASA : Mulai umur 1 minggu s/d 10 atau 11 minggu
Alternatif 1 = 8 - 10 kali (interval 1 minggu sekali dengan dosis 6 tutup/tangki atau 1,5 botol /drum 200 lt air)
Alternatif 2 = 5 - 6 kali (Interval 2 minggu sekali dengan dosis 6 tutup/tangki atau 1,5 botol/drum 200 lt air)
3. HORMONIK : Penyemprotan POC NASA akan lebih optimal jika dicampur HORMONIK (Dosis 1 - 2 tutup/tangki atau + 2-3 botol/drum 200 ltr air)
e. Pengairan
Pengairan 7 hari sekali secara rutin dengan di gembor, Power Sprayer atau dengan mengairi selokan sampai areal lembab (sekitar 15 - 20 menit)

5. Hama dan Penyakit
A. HAMA
1. Ulat Grayak
Gejala : Ulat menyerang daun hingga habis daunnya
Pengendalian : Memangkas daun yang telah ditempeli telur. Penyemprotan dengan NATURAL VITERNA dan sanitasi lingkungan.
2. Kutu Daun (Aphis Sp)
Gejala : Kutu daun menghisap cairan dan menginfeksi tanaman, juga dapat menularkan virus
Pengendalian : Memotong dan membakar daun yang terinfeksi, serta penyemprotan PESTONA atau BVR
3. Orong-orong (Gryllotalpa Sp)
Gejala : Menyerang umbi di kebun, akar, tunas muda dan tanaman muda. Akibatnya tanaman menjadi peka terhadap infeksi bakteri
Pengendalian : Pengocoran dengan PESTONA
4. Hama Penggerek Umbi (Phtorimae Poerculella Zael)
Gejala : Daun berwarna merah tua dan terlihat jalinan seperti benang berwarna kelabu yang merupakan materi pembungkus ulat. Umbi yang terserang bila dibelah terlihat lubang-lubang karena sebagian umbi telah dimakan.
Pengendalian : Pengocoran dengan PESTONA
5. Hama Trip (Thrips Tabaci)
Gejala : pada daun terdapat bercak-bercak putih, berubah menjadi abu-abu perak dan mengering. Serangan dimulai dari ujung-ujung daun yang masih muda 
Pengendalian : Memangkas bagian daun yang terserang. Menggunakan PESTONA atau BVR

B. PENYAKIT
1. Penyakit Busuk Daun
Penyebab : Jamur Phytopthora Infenstans
Gejala : Timbul bercak-bercak berwarna hijau kelabu dan agak basah hingga warnanya berubah menjadi coklat sampai hitam dengan bagian tepi berwarna putih yang merupakan sporangium dan daun membusuk/mati.
Pengendalian : Sanitasi kebun, pencegahan dengan penggunaan NATURAL GLIO pada sebelum atau awal tanam.
2. Penyakit layu Bakteri
Penyebab : Bakteri Pseudomonas Solanacearum
Gejala : Beberapa daun muda pada pucuk tanaman layu dan daun tua, daun bagian bawah menguning.
Pengendalian : Sanitasi kebun, pergiliran tanaman.. Pencegahan dengan penggunaan NATURAL GLIO pada sebelum atau awal tanam
3. Penyakit Busuk Umbi
Penyebab : Jamur Colleotrichum Coccodes
Gejala : Daun menguning dan menggulung lalu layu dan kering. Bagian tanaman yang berada dalam tanah terdapat bercak-bercak berwarna coklat. Infeksi akan menyebabkan akar dan umbi muda busuk
Pengendalian : Pergiliran tanaman, sanitasi kebun dan penggunaan bibit yang baik. Pencegahan dengan penggunaan NATURAL GLIO pada sebelum dan awal tanam.
4. Penyakit Fusarium
Penyebab : Jamur Fusarium Sp
Gejala : Busuk umbi yang menyebabkan tanaman layu. Penyakit ini juga menyerang kentang di gudang penyimpanan. Infeksi masuk melalui luka-luka yang disebabkan nematoda/faktor mekanis.
Pengendalian : Menghindari terjadinya luka pada saat penyiangan dan pendagiran.  Pencegahan dengan penggunaan NATURAL GLIO pada sebelum dan awal tanam.
5. Penyakit Bercak Kering (eraly Blight)
Penyebab : JamurAlternaria Solani. Jamur hidup disisa tanaman sakit dan berkembang di daerah kering
Gejala : Daun berbercak kecil tersebar tidak teratur, warna coklat tua, meluas ke daun muda. Permukaan kulit umbi berbercak gelap tidak beraturan, kering, berkerut dan keras
Pengendalian : Pergiliran tanaman. 
6. Penyakit karena Virus
Virus yang menyerang adalah : 
  1. Potato Leaf Roll Virus (PLRV) : Menyebabkan daun menggulung
  2. Potato Virus X (PVX) : Menyebabkan mosaik laten pada daun
  3. Potato Virus Y (PVY) : Menyebabkan mosaik atau nekrosis lokal
  4. Potato Virus A (PVA) : Menyebabkan mosaik lunak
  5. Potato Virus M (PVM) : Menyebabkan mosaik menggulung
  6. Potato Virus S (PVS) : Menyebabkan mosaik lemas
Gejala : Akibat serangan, tanaman tumbuh kerdil, lurus dan pucat dengan umbi kecil-kecil / tidak menghasilkan sama sekali, daun menguning dan jaringan mati. 
Penyebab : Virus dilakukan oleh peralatan pertanian, kutu daun Aphis Spiraecola, A. gossypii dan Myzus persicae, Kumbang Epilachna dan Coccinella dan Nematoda
Pengendalian : Tidak ada pestisida untuyk mengendaliakan virus, pencegahan dan pengendalian dilakukan dengan menanam bibit bebas virus, membersihkan peralatan, memangkas dan membakar tanaman sakit, mengendalikan vektor dengan PESTONA atau BVR dan melakukan pergiliran tanaman.

Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810 dosis(1/2 tutupper tangki.

6. Panen
Umur panen pada tanaman kentang berkisar antara 90 - 180 hari, tergantung varietas tanaman. Secara fisik tanaman kentang sudah dapat dipanen jkika daunnya telah berwarna kekuning-kuningan yang bukan disebabkan serangan penyakit, batang tanaman telah berwarna kekuningan (agak mengering) dan kulit umbi akan lekat sekali dengan daging umbi, kulit tidak cepat mengelupas bila digosok dengan jari.

INFO PEMESANAN PUPUK ORGANIK NASA SILAHKAN HUBUNGI :
  • BUDIANTO NASA TELP/WA : 0819-0263-9545
  • KLIK TOMBOL WHATSAPP DIBAWAH INI

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "TEKNIK BUDIDAYA KENTANG DENGAN ORGANIK NASA"

Posting Komentar