SELAMAT DATANG!!! SELAMAT BERBELANJA ONLINE DI STOCKIST NASA B.1722 MELAYANI PEMBELANJAAN DISTRIBUTOR MAUPUN KONSUMEN SERTA MELAYANI PENDAFTARAN MEMBER DISTRIBUTOR NASA

TEKNIK BUDIDAYA TERONG DENGAN ORGANIK NASA

TEKNIK BUDIDAYA TERONG


Prospek budidaya tanaman terong makin baik untuk dikelola secara intensif dan komersial dalam skla agrobisnis, naum hasil rata-ratanya masih rendah. Hal ini disebabkan bentuk kultur budidaya yang msih sampingan, belum memadainya informasi teknik budidaya di tingkat petani.
PT. NATURAL NUSANTARA berusaha memberi alternatif solusi bagaimana teknik budidaya terong sehingga tercapai peningkatan produksi secara K-3 (Kuantitas, Kualitas dan kelestarian lingkungan)

A. SYARAT TUMBUH

  • Tanaman terong dapat tumbuh di dataran rendah dan tinggi
  • Suhu udara 22 - 30 derajat celcius
  • Jenis tanah yang paling baik, jenis lempung berpasir, subur, kaya bahan organik, aerasi dan drainase baik dan pH antara 6,8 - 7,3 
  • Sinar matahari harus cukup
  • Cocok ditanam musim kemarau
B. PEMBIBITAN
  • Rendamlah benih dalam air hangat kuku + POC NASA dosis 2 cc per liter selama 10 - 15 menit
  • Bungkuslah benih dalam gulungan kain basah untuk diperam selama +24 jam hingga nampak mulai berkecambah
  • Sebarkan benih di atas bedengan persemaian menurut barisan, jarak antar barisan 10 - 15 cm
  • Campurkan 1 pak NATURAL GLIO + 25 - 30 kg pupuk kandang halus diamkan seminggu, kemudian masukan benih satu persatu ke polibag yang telah berisi campuran tanah dan pupuk kandang halus yang telah dicampur NATURAL GLIO tadi dengan perbandingan 2:1
  • Tutup benih tersebut dengan tanah tipis
  • Permukaan bedengan yang telah disemai benih ditutup dengan daun pisang
  • Setelah benih tampak berkecambah muncul, buka penutupnya
  • Siram persemaian pagi dan sore hari
  • Semprot POC NASA dosis 2-3 tutup per tangki setiap 7-10 hari sekali
  • perhatikan serangan hama dan penyakit sejak di pembibitan
  • Bibit berumur 1-1,5 bulan atau berdaun empat helai siap dipindah tanamkan
C. PENGOLAHAN LAHAN
  • Bersihkan rumput liar (gulma) dari sekitar kebun
  • Olah tanah dengan cangkul ataupun bajak sedalam 30-40cm hingga gembur
  • Buat bedengan selebar 100-200cm, jarak antar bedengan 40-60cm, ratakan permukaan bedengan 
  • Jika pH tanah rendah, tambahkan dolomit
  • Sebarkan pupuk kandang 15-20 ton/ha, campurkan merata dengan tanah. Akan lebih optimal jika ditambah SUPERNASA atau jika tidak ada pupuk kandang dapat diganti SUPERNASA 10 - 20 botol/ha dengan cara :
Alterantif 1 = 1 botol SUPERNASA diencerkan dalam 3 ltr air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 50 ltr air diberi 200 cc larutan induk untuk menyiram bedengan.

Alternatif 2 = Setiap 1 gembor volume 10 liter air diberi 1 sendok makan peres SUPERNASA untuk menyiram 10m bedengan.

  • Sebarkan pupuk dasar dengan campuran ZA atau urea 150kg + TSP 250kg per ha dicampur dengan tanah secara merata atau sekitar 10gr campuran pupuk per lubang tanam
  • Sebarkan NATURAL GLIO 1-2 sachet yang telah dicampur pupuk kandang 25 - 50kg merata ke bedengan atau ke lubang tanam
  • Jika pakai mulsa plastic, tutup bedengan pada siang hari
  • Biarkan selama seminggu sebelum tanam
  • Buat lubang tanam dengan jarak 60x70cm / 70x70cm
D. PENANAMAN
  • Waktu tanam yang baik musim kering
  • Pilih bibit yang tumbuh subur dan normal
  • Tanam bibit di lubang tanam secara tegak lalu tanah di sekitar batang dipadatkan
  • Siram lubang tanam yang telah ditanami hingga cukup basah (lembab).
E. PENGAIRAN
Dilakukan rutin tiap hari, terutama pada fase awal pertumbuhan dan cuaca kering, dapat di leb atau disiram dengan gembor.

F. PENYULAMAN
  • Sulam tanaman yang pertumbuhannya tidak normal, mati atau terserang hama penyakit
  • Penyulaman maksimal umur 15 hari
G. PEMASANGAN AJIR (TURUS)
  • Lakukan seawal mungkin agar tidak mengganggu (merusak) sistem perakaran
  • Turus terbuat dari bilah bambu setinggi 80 - 100cm dan lebar 2-4cm
  • Tancapkan secara individu dekat batang
  • Ikat batang atau cabang terong pada turus
H. PENYIANGAN
  • Rumput liar atau gulma di sekitar tanaman disiangi atau dicabut
  • Penyiangan dilakukan pada umur 15 hari dan 60-75 hari setelah tanam
I. PEMUPUKAN
jenis dan Dosis Pupuk Makro disesuaikan dengan jenis tanah, Variets dan kondisi daerah menurut acuan dinas pertanian setempat. Berikut salah satu alternatif : 

Umur 15 hari = Urea : 75kg/ha. SP-36 : 50kg/ha. 
Umur 25 hari = Urea :75kg/ha. KCI : 75kg/ha
Umur 35 hari = Urea : 75kg/ha. KCI : 100kg/ha
Umur 45 hari = Urea : 75kg/ha. KCI : 75kg/ha
Pemupukan diletakkan sejauh 20cm dari batang tanaman sebanyak 10 gram campuran pupuk per tanaman secara tugal atau larikan ditutup tanah dan disiram atau pupuk dikocorkan sebanyak 3,5gram per liter air, kocokkan larutan pupuk sebanyak 250cc per tanaman
Semprotkan 3-4 tutup POC NASA + 1 tutup HORMONIK per tangki setiap 1-2 minggu sekali

J. PEMANGKASAN (PEREMPELAN)
Pangkas tunas-tunas liar yang tumbuh mulai dari letiak daun pertama hingga bungan pertama juga dirempel untuk merangsang agar tunas-tunas baru dan bunga yang lebih produktif segera tumbuh

K. PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT
A. HAMA
1. Kumbang Daun 
Gejala : serangan adanya bekas gigitan pada permukaan daun sebelah bawah. Bila serangan berat dapat merusak semua jaringan daun dan tinggal tulang-tulang daun saja.
Pengendalian : kumpulkan dan musnahkan kumbang, atur waktu tanam, pencegahan dengan PESTONA atau PENTANA + AERO 810 setiap 1-2 minggu sekali

2. Kutu Daun
Gejala : menyerang dengan cara menghisap cairan sel, terutama pada bagian pucuk atau daun-daun masih muda. Daun tidak normal, keriput atau keriting atau menggulung. Sebagai vektor atau perantara virus
Pengendalian : Mengatur waktu tanam dan pergiliran tanaman, pencegahan PENTANA + AERO 810 atau NATURAL BVR setiap 1 - 2 minggu sekali.

3. Tungau
Gejala : Serangan hebat pada musim kemarau, menyerang dengan cara menghisap cairan sel tanaman, sehingga menimbulkan gejala bintik-bintik merah sampai kecoklat-coklatan atau hitam pada permukaan daun sebelah atas ataupun bawah.
Pengendalian : Sama seperti pada pengendalian Kutu Daun

4. Ulat Tanah
Bersifat polifag, aktif senja atau malam hari
Gejala : Menyerang dengan cara memotong titik tumbuh tanaman yang amsih muda, sehingga terkulai dan roboh.
Pengendalian : Kumpulkan dan musnahkan ulat, pencegahan siram atau semprotkan PESTONA atau PENTANA + AERO 810

5. Ulat Grayak
Bersifat polifag.
Gejala : Menyerang dengan cara merusak (memakan) daun hingga berlubang-lubang
Pengendalian : Mengatur waktu tanam dan pergiliran tanaman, semprot dengan NATURAL VITURA

6. Ulat Buah
Bersifat polifag
Gejala : Menyerang buah dengan cara menggigit dan melubanginya, sehingga bentuk buah tidak normal dan mudah terserang penyakit busuk buah.
Pengendalian : Kumpulkan dan musnahkan buah terserang, lakukan pergiliran tanaman dan waktu tanam sanitasi kebun, pencegahan semprotkan PESTONA atau PENTANA + AERO 810 setiap 1 - 2 minggu sekali.

L. PENYAKIT
1. Layu Bakteri
Penyebab : Bakteri Pseudomonas Solanacearum
Bisa hidup lama dalam tanah
Serangan hebat pada temperatur cukup tinggi
Gejala : Serangan terjadi kelayuan seluruh tanaman secara mendadak

2. Busuk Buah
penyebab : Jamur Phytophthora sp. phomopis Vexans, Phytium sp
Gejala : Serangan adanya bercak-bercak coklaty kebasahan pada buah sehingga buah busuk

3. Bercak Daun
Penyebab : jamur Cercospora sp, Akternaria Solani, Botrytis Cinerea
Gejala : Bercak-bercak kelabu kecoklatan atau hitam pada daun

4. Antraknose
Penyebab : Jamur Gloesporium Melongena
Gejala : Bercak-bercak melekuk dan bulat pada buah lalu membesar berwarna coklat dengan titik-titik hitam

5. Busuk Leher Akar
Penyebab : Sclerotium Rolfsii
Gejala : Pangkal batang membusuk berwarna coklat

6. Rebah Semai
Penyebab : Jamur Rhizoctonia Solani dan Pythium spp
Gejala : Batang bibit muda kebasah-bahsan, mengkerut dan akhirnya roboh dan mati

Cara Pengendalian Penyakit :
Tanam varietas tahan penyakit, atur jarak tanam dan pergiliran tanaman, perbaikan drainase, atur kelembaban dengan jarak tanam agak lebar, cabut dan buang tanaman sakit rendam benih dengan POC NASA dosis 2cc/ltr + NATURAL GLIO dosis 1 gr/ltr, Pencegahan sebarkan NATURAL GLIO yang telah dicampur pupuk kandang sebelum tanam ke lubang tanam.

Catatan :  Jika pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi, sebagai alternatif terakhir bisa digunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata Pembasah AERO 810 dosis 0,5 tutup botol/tangki

M. PEMANENAN
  • Buah pertama dapat dipetik setelah umur 3 - 4 bulan tergantung dari jenis varietas
  • Ciri-ciri siap panen adalah ukurannya telah maksimum dan masih muda
  • Waktu yang paling tepat pagi dan sore hari
  • Cara panen buah dipetik bersama tangkainya dengan tangan atau alat yang tajam
  • Pemetikan buah berikutnya dilakukan rutin tiap 3 - 7 hari sekali dengan cara memilih buah yang sudah siap petik.
INFO PEMESANAN PUPUK ORGANIK NASA SILAHKAN HUBUNGI :
  • BUDIANTO NASA TELP/WA : 0819-0263-9545
  • KLIK TOMBOL WHATSAPP DIBAWAH INI

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "TEKNIK BUDIDAYA TERONG DENGAN ORGANIK NASA"

Posting Komentar