SELAMAT DATANG!!! SELAMAT BERBELANJA ONLINE DI STOCKIST NASA B.1722 MELAYANI PEMBELANJAAN DISTRIBUTOR MAUPUN KONSUMEN SERTA MELAYANI PENDAFTARAN MEMBER DISTRIBUTOR NASA

TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN TEBU DENGAN ORGANIK NASA

TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN TEBU


Budidaya Tebu saat ini sudah bukan lagi kegiatan yang hanya dilakukan oleh pihak PTPN. Dengan program Petani Tebu Rakyat, masyarakat petani sudah bisa membudidayakan tanaman tebu dengan pengelolaan sendiri, walaupun masih ada peran PTPN. Sebagaiyang kita ketahui bahwa saat ini pemerintah gula di Indonesia. Hal ini tidaklah berlebihan mengingat Indonesia dulu pernah mengalami kejayaan sebagai pengekspor gula. PT NATURAL NUSANTARA berusaha ikut berperan serta dalam usaha mengembalikan masa kejayaan tersebut dengan membuat panduan Teknik Budidaya Tebu agar mampu meningkatkan produksi tebu baik secara Kuantitas, Kualitas dan Kelestarian.

Teknik Budidaya Tebu Teknologi NASA
I. SYARAT TUMBUH TANAMAN TEBU
Tanah yang cocok adalah bersifat kering-kering basah, tidak terlalu masam, pH diatas 6,4. Ketinggian kurang dari 500 mdpl dengan curah hujan kurang dari 2.000 mm per tahun.

II. JENIS-JENIS TEBU
Jenis tebu yang sering ditanam POY 3016, P.S. 30, P.S 41, P.S 38, P.S 36, P.S 8, B.Z 132, B.Z 132, B.Z 62 dll.

III. PEMBUKAAN TEBU

  • Pembukaan dan penanaman sebaiknya dimulai dari petak yang paling jauh dari jalan utama atau lori pabrik.
  • Ukuran got standar : Got keliling/muhur lebar 60cm, dalam 70 cm, Got malang/panlang lebar 50 cm, dalam 60 cm. Buangan tanah got diletakkan disebelah kiri got. Apabila got diperdalam lagi setelah tanam, maka tanah buangannya diletakkan di sebelah kanan got supaya masih ada jalan mengontrol tanaman.
  • Juringan/cemplongan (Lubang tanam) baru dapat dibuat setelah got0got malang mencapai kedalaman 60 cm dan tanah basah, 25 cm untuk tanah kering. Pembuatan juringan harus dilakukan dua kali, yaitu stek pertama dan stek kedua serta rapi.
  • Jalan kontrol dibuat sepanjang got mujur dengan lebar + 1m. Setiap 5 bak dibuat jalan kontrol sepanjang got malang dengan lebar + 80 cm. Pada juring nomor 2, gulu dan ratakan untuk jalan kontrol (jalan tikus)
IV. TURUN TANAH (KEBRUK)
Kebruk yaitu mengembalikan tanah stek kedua ke dalam  juringan untuk membuat kasuran/bantalan/dasar tanah. Tebalnya tergantun keadaan, bila tanahnya masih basah + 10 cm, dimusim kemarau terik tebal + 15-20 cm.

V. PERSIAPAN TANAM
  • Lakukan seleksi bibit di luar kebun
  • Bibit stek harus ditanam berhimnpitan agar mendapatkan jumlah anakan semaksimal mungkin. Bibit stek + 70.000/ha.
  • Sebelum ditanam, permukaan potongan direndam dahulu dengan POC NASA dosis 2 tutup + natural GLIO dosis 5 gr per liter air.
  • Sebelum tanam, juringan harus diari untuk membasahi kasuran, sehingga kasuran hancur dan halus.
VI. CARA MENANAM TEBU
  • Bibit bagal/Debbeltop/Generasi = Tanah kasuran harus diratakan dahulu, kemudian tanah digaris dengan alat yang runcing dengan kedalaman + 5-10 cm. Bibit dimasukan ke dalam bekas garisan dengan mata bibit menghadap ke samping. Selanjutnya bibit ditimbun dengan tanah.
  • Bibit Rayungan (bibit yang telah tumbuh di kebun bibit), jika bermata (tunas)  satu, batang bibit terpendam dan tunasnya menghadap kesamping dan sedikit miring + 45 derajat. Jika bibit rayungan bermata dua, batang bibit terpendam dan tunas menghadap ke samping dengan kedalaman + 1cm.
  • Sebaiknya, bibit bagal (stek) rayungan ditanam secara terpisah di dalam petak-petak tersendiri supaya pertumbuhan tanaman merata.
V. WAKTU TANAM
Berkaitan dengan masaknya tebu dengan rendemen tinggi tepat dengan timing masa giling di pabrik gula. Waktu yang tepat pada bulan mei, Juni dan Juli.

VI. PENYULAMAN
  • Pembumbunan ke-1 dilakukan pada umur 3-4 minggu, yaitu berdaun 3-4 helai.
  • Pembumbunan dilakukan dengan cara membersihkan rumput-rumputan, membalik guludan dan menghancurkan tanah (jugar) lalu tambahkan tanah ke tanaman sehingga tertimbun tanah.
  • Pembumbunan ke-2 dilakukan jika anakan tebu sudah lengkap dan cukup besar + 20 cm, sehingga tidak dikuatirkan rusak atau patah sewaktu ditimbun tanah atau + 2 bulan.
  • Pembumbunan ke-3 atau bacar dilakukan pada umur 3 bulan, semua got harus diperdalam, got mujur sedalam 70 cm dan got malang 60 cm.
VII. GARPU MUKA GULUD.Penggarpuan harus dikerjakan sampai ke pinggir got, sehingga air dapat mengalir. Biasanya dikerjakan pada bulan Oktober/November ketika tebu mengalami kekeringan. Klentek yaitu melepaskan daun kering, harus dilakukan 3 kali, yaitu sebelum gulud akhir, umur 7 bulan dan 4 minggu sebelum tebang.

VIII. TEBU ROBOH
Batang tebu yang roboh atau miring perlu diikat, baik silang dua maupun silang empat. Ros-ros tebu yang terdiri dari satu deretan tanaman, disatukan dengan rumpun-rumpun dari deretan tanaman di sisinya, sehingga berbentuk menyilang.

IX. PEMUPUKAN
  1. Sebelum tanam diberi TSP 1 kuintal/ha.
  2. Siramkan pupuk SUPERNASA yang telah dicampur air secara merata diatas juringan dosis 1-2 botol/1000m2. 
  3. Alternatif 1 = 1 botol SUPERNASA diencerkan dalam 3 liter air dijadikan larutan induk. kemudian setiap 50 liter air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram juringan.
  4. Aleternatif 2 = Setiap 1 gembor vol 10 liter diberi 1 peres sendok makan SUPERNASA untuk menyiram 5-10 meter juringan.
  5. Saat umur 25 hari setelah tanam berikan pupuk ZAsebanyak 0,5-1 kw/ha. Pemupukan ditaburkan disamping kanan rumpun tebu.
  6. Umur 1,5 bulan setelah tanam berikan pupuk ZA sebanyak 0,5 - 1 kw/hadan KCI sebanyak 1-2 kw/ha. Pemupukan ditaburkan di sebelah kiri rumpun tebu.
  7. Untuk mendapat rendemen dan produksi tebu tinggi, semprot POC NASA dosis 4-6 tutup dicampur HORMONIK 1-2 tutup/tangki pada umur 1 dan 3 bulan.
X. HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN TEBU
1. Hama Penggerek Pucuk dan Batang.
Biasanya menyerang mulai umur 3-5 bulan. Kendalikan dengan musuh alami Tricogramma sp dan lalat jatiroto. Semprot PESTONA/BVR.
2. Hama Tikus.
Kendalikan dengan gropyokan, musuh alami yaitu : ular, anjing, atau burung hantu.
3. Penyakit Fusarium Pokkahbung.
Penyebab Jamur Gibbrella Moniliformis.
Tandanya daun klorosis, pelepah daun tidak sempurna dan pertumbuhan terhambat, ruas-ruas bengkok dan sedikit gepeng serta terjadi pembusukan dari daun ke batang. Penyemprotan dengan 2 sendok makan Natural GLIO 2 sendok makan gula pasir dalam tangki semprot 14 atau 17 liter pada daun-daun muda setiap minggu, pengembusan tepung lapur tembaga (1:4:5).
4. Penyakit Dongkelan
Penyebab Jamur Marasnius Sacchari.
Yang bisa memperngaruhi berat dan rendemen tebu, Gejala Tanaman tua sakit tiba-tiba, daun mengering dari luar ke dalam. Pengedalian dengan cara penjemuran dan pengeringan tanah, harus dijaga,  sebarkan Natural GLIO sejak awal.
5. Penyakit Nanas.
Disebabkan jamur Ceratocytis Paradoxa.
Menyerang bibit tanah yang telah dipotong, pada tapak (potongan) pangkas, terdapat warna merah yang bercampur dengan warna hitam dan menyebarkan bau seperti nanas. Pengendalian bibit tebu direndam dengan POC NASA dan Natural GLIO.
6. Penyakit Blendok
Disebabkan oleh Bakteri Xanthomonas Albilincas.
Mula-mula muncul pada umur 1,5-2 bulan setelah tanam. Daun-daun klorotis akan mengering, biasanya pada pucuk daun dan umumnya daun-daun akan melipat sepanjang garis-garis tadi. Jika daun terserang hebat, seluruh daun bergaris-garis hijau dan putih. Pengendalian rendan bibit dengan air panas dan POC NASA selama 50 menit kemudian dijemur sinar matahari. Gunakan Natural GLIO sejak awal sebelum tanam untuk melokalisir serangan.

XI. RENDEMEN TEBU
  • Proses kemasakan tebu merupakan proses yang berjalandari ruas ke ruas yang tingkat kemasakannya tergantung pada ruas yang bersangkutan. Tebu yang sudah mencapai umur masak, keadaan kadar gula di sepanjang batang seragam, Kecuali beberapa ruas dibagian pucuk dan pangkal batang.
  • Usahakan agar tebu ditebang saat rendemen pada posisi optimal yaitu sekitar bulan Agustus atau tergantung jenis tebu. Tebu yang berumur 10 bulan akan mengandung Saccharose 10% sedang yang berumur 12 bulan bisa mencapai 13%.
XII. TEBU KEPRASAN
  • Yaitu menumbuhkan kjembali bekas tebu yang telah ditebang, baik bekas tebu giling atau tebu bibitan (KBD).
  • Kebnun yang akan dikepras harus dibersihkan dari kotoran bekas tebangan yang lalu. Sebelum mengepras, sebaiknya tanah yang terlalu kering di airi dulu. Kepras petak-petak tebu secara berurutan. Setelah dikepras siramkan SUPERNASA (dosis sama seperti diatas). Lima hari atau seminggu seterlah dikepras tanaman diairi dan dilakukan penggarapan (jugaran) sebagai bumbun ke-1 dan pembersihan rumput-rumput.
  • Lakukan penyemprotan POC NASA dan  HORMONIK pada umur 1,2 dan 3 bulan dengan dosis seperti di atas. Pemeliharaan selanjutnya sama dengan tanam tebu pertama.
INFO PEMESANAN PUPUK ORGANIK NASA SILAHKAN HUBUNGI :
  • BUDIANTO NASA TELP/WA : 0819-0263-9545
  • KLIK TOMBOL WHATSAPP DIBAWAH INI

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN TEBU DENGAN ORGANIK NASA"

Posting Komentar