SELAMAT DATANG!!! SELAMAT BERBELANJA ONLINE DI STOCKIST NASA B.1722 MELAYANI PEMBELANJAAN DISTRIBUTOR MAUPUN KONSUMEN SERTA MELAYANI PENDAFTARAN MEMBER DISTRIBUTOR NASA

TEKNIK BUDIDAYA BUAH NAGA DENGAN ORGANIK NASA

TEKNIK BUDIDAYA BUAH NAGA


Buah Naga adalah salah satu buah yang tidak asing lagi bagi pertanian di Indonesia. Budidaya buah naga secara organik, dapat menghasilkan buah berkualitas lebih baik. Keuntungan dari Teknik Budidaya Buah Naga secara organik adalah buah yang dihasilkan sehat tanpa adanya residu bahan kimia yang  berbahaya bagi tubuh manusia dan lingkungan sekitar. Dengan demikian pencemaran lingkungan baik air, udara, maupun tanah oleh paparan pestisida bisa dikurangi.
Penggunaan bahan organik juga dapat mengembalikan kesuburan tanah, sehingga tanah bisa digunakan untuk proses budidaya pertanian berkelanjutan. Sejauh ini di Indonesia sistem budidaya buah naga masih menggunakan banyak bahan kimia, baik itu pemupukan maupun penggunaan pestisida.
Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dengan tidak diimbangi dengan pemberian pupuk organik justru berpotensimenurunkan tingkat kesuburan tanah dalam kurun waktu tertentu.

Syarat Tumbuh Tanaman Buah Naga
Syarat tumbuh tanaman buah naga tidak berbeda jauh dengan tanaman katus atau tanaman gurun pasir lainnya. karena berasal dari daerah gurun pasir yang panas dan kering maka buah naga umumnya tumbuh baik didataran rendah hingga menengah
Jenis Buah Naga :

  • Buah Naga Hylocereus Undatus : Buah naga dengan daging putihakan tumbuh baik pada ketinggian kurang dari 300 mdpl.
  • Buah Naga  Hylocereus Costaricensis : Buah naga dengan daging super merah (super red) tumbuh baik pada ketinggian 0 - 100 mdpl.
  • Buah Naga Selenicereus Megalanthus : Buah naga dengan kulit kuning, daging putih tanpa sisik, akan tumbuh baik pada daerah dingin dengan ketinggian lebih dari 800 mdpl.
Tanaman buah naga lebih menyukai kondisi kering dibandingkan dengan kondisi basah dengan curah hujan rendah yaitu 720 mm/tahun. Buah naga masihdapat tumbuh pada curah hujan tinggi yaitu sekitar 1000 - 1300 mm/tahun, akan tetapi rentan terhadap penyakit busuk akar dan busuk batang. Hal ini disebabkan tanaman buah naga tidak tahan genangan air.
Tanaman buah naga juga membutuhkan penyinaran matahari penuh. Oleh karena itu lokasi penanaman buah naga sebaiknya dilakukan dilahan terbuka tanpa naungan. Lahan terbuka juga memberikan sirkulasi udara yang cukup bagi pertumbuhan tanaman. Suhu udara idela untuk pertumbuhan buah naga antara 26 - 39 derajat Celcius.
Kondisi tanah yang disukai adalah tanah yang gembur serta banyak mengandung bahan organik dan hara. pH tanah optimal antara 6 - 7 pada tanah masam menybabkan akar tanaman menjadi pendek dan rusak.
Meskipun tahan terhadap kering bukan berarti tanaman buah naga tidak memerlukan air. Air merupakan kebutuhan vitasl bagi tanaman. Oleh karena itu air harus tersedia dengan baik, hindariloaksiyang mudah tergenang air saat musim hujan, karena tanaman buah nagamerupakan tanaman yang sensitif terhadap kelebihan air.

Persiapan Teknis Budidaya Buah Naga
Pemilihan lokasi budidaya buah naga perlu diperhatikan, hal ini bertujuan untuk memnuhi syarat tumbuh yang optimal bagi pertumbuhan buah naga. Pemilihan lokasi yang tepat akan menjadi faktor pertama yang menentukan keberhasilan budidaya buah naga.

Teknik Budidaya Buah Naga
A. PERSIAPAN LAHAN 
Persiapan tersebut mencakup pemasangan tiang panjatan, pembesihan lahan serta pengolahan lahan. Buah naga merupakan tanaman merambat sehingga dibutuhkan tiang panjatan untuk menopang pertumbuhan batang dan cabangnya. Bentuk tiang panjatan dalam budidaya buah naga ada 2 macam yaitu : Bentuk Tunggal dan Bentuk kelompok (pagar). Tiang panjatan haus kuat dan mampu bertahan selama beberapa tahun karena umur tanaman buah naga yang panjang.
B. PEMBERSIHAN LAHAN
lahan yang akan digunakan perlu dibersihkan dari semak, gulma dan sampah. Semak atau pohon kecil yang tampak di lahan dipotong sampai pangkal batang atau dicabut agar tidak tumbuh kembali. Sementara untuk cabang dan ranting pohon yang sudah besar dipotong sampai pangkal cabang atau ranting. Gulam yang tumbuh di lahan juga harus dibersihkan dengan cara dicangkul tipis-tipis.
C. PENGOLAHAN LAHAN DAN PEMUPUKAN DASAR
Lahan yang sudah bersih kemudian dicangkul di sekitar daerah penanaman buah naga. Pencangkulan bertujuan agar lapisan tanah bawah bisa tercampur dengan lapisan tanah atassehingga penyebaran humus atau bahan organik bisa merata ke seluruh lapisan tanah. Dengan demikian tanah menjadi gembur dan subur sehingga akar tanaman buah naga dapat menyerap unsur hara dengan baik. Lahan dengan tpH tanah <6 1="" dengan="" dilakukan="" ditabur="" dosis="" dugunakan.="" font="" ha="" harus="" keseluruh="" lahan.="" lubang="" merata="" model="" panjatan="" pembuatan="" pengapuran="" selanjutnya="" sesuai="" tanam="" tiang="" ton="" yang="">
setelah 1 minggu kemudian dilakukan pemupukan dengan menggunakan pupuk Organik SUPERNASA dengan dosis 3 kg/ha. Siramkan disekitar lubang tanam, dan tambahkan Natural GLIO + pupuk kandang yang telah difermentasikan selama 2 minggu,kemudian membuat drainase berupa parit diantara baris tanaman.; Pembuatan drainase bertujuan untuk menampung kelebihan air pada saatmusim hujan.
D. PERSIAPAN PEMBIBITAN TANAMAN BUAH NAGA
Keberhasilan budidaya buah naga tidak terlepas dari usaha penyiapan bibit buah naga yang berkualitas. Bibit yang bagus, sehat, serta bebas hama penyakit merupakan beberapa ciri bibit yang berkualitas. Bibit yang telah dipersiapkan dengan baik akan menghasilkan tanaman yang sehat dan mampu berproduksi optimal. Jumlah kebutuhan bibit tergantung dengan sistem budidaya yang digunakan.perbanyaka bibit dapat dilakukan dengan du acara yaitu :
  1. Perbanyak Generatif : Memperoleh bibit dalam jumlah banyak dengan biaya yang murah. 1 buah naga minimal berisi 1000 biji. Namuncara ini kurang populer dan jarang dilakukan oleh para petani karena membutuhkan waktu yang sangata lama. Disamping itu untuk mendapatkan biji yang bernas dan berkualitas juga agak susah, karena dibutuhkan buah yang benar-benar tua dan sehat. Seleksi biji yang berkualitas juga sulit dilakukan karena ukuran biji yang sangat kecil dan memiliki penampakan yang sama. 
  2. Perbanyakan Vegetatif : Perbanyakan tanaman dengan menggunakan bagian dari tanaman itu sendiri. Teknik perbanyakan ini membutuhkan biaya yang mahal, tetapi tingkat keberhasilannya lebih tinggi disamping waktu yang dibutuhkan pada fase pemeliharaan lebih singkat. Keuntungan lain dari perbanyakan vegetatif yaitu kemungkinan tanaman mengalami penyimpangan gengetik sangat kecil. Perbanyakan vegetatif yuang digunakan dan terbukti berhasil pada budidaya buah naga adalah dengan stek batang. PErbanyakan dengan stek memiliki tingkat keberhasilan bibit bertahanhidup lebih tinggi, pertumbuhannya lebih cepat, dan bibit yang dihasilkan berkualitas tinggi dengan genetik yang serupa dengan induknya. 
E. PENANAMAN BUAH NAGA
Setelah atanah dan tiang panjatan dibuat, bibit yang telah siap harus segera ditanam ditanam dilahan dan dilakukan secara hati-hati. Penanaman yang tidak benar akan mengakibatkan bibit stree dan pertumbuhannya lambat.
Perhatikan pada saat penanaman media dalam polibag jangan sampai pecah karena akan membuat bibit kesul;itan beradaptasi akibat mengalami kerusakan akar. Selain itu kedalaman penanaman idealnya 20% dari panjang bibit. Penanaman yang terlalu dalam akan membuat bibit mudah terserang penyakit busuk batang.
F. PEMELIHARAAN 
Dalam budidaya buah naga pemeliharaan harus tetap dilakukan secara teratur. Pemeliharaan tanaman buah naga secaa insentif meliputi pengairan, penyulaman, pengikatan batang atau cabang, pemupukan susulan, pemangkasan, seleksi buah, sanitasi kebun serta pengendalian hama penyakit tanaman.

G. PENGAIRAN
Pada dasarnya tanaman buah naga tidak membutuhkan irigasi khusu. Pengairan dilakukan dengan sistem tadah hujan. Oleh karena akarnya yang sangat lebat, sehingga buah naga tahan terhadap kekeringan. Namun buah naga tetap memerlukan air yang cukup selama pertumbuhannya.
Kekurangan selama fase vegetatif dapat membuat tanaman layu dan sulit bertunas. Oleh karena itu penyiraman tetap dilakukan seminggu sekali hingga tanaman berumur 6 bulan. Bila kondisi tanah terlalu kering maka penyiraman dilakukan 2 - 4 hari sekalil. tergantung kondisi di lahan.
Pada fase generatif, yang ditandai dengan munculnya bunga dan buah, maka penyiraman dilakukan setiap 10 - 14 hari sekali atau menyesuaikan kondisi bila tanah terlalu kering. Kekurangan air pada fase ini bisa mengakibatkan bunga rontok dan buah yang terbentuk tidak sempurna. Penyiraman dilakukan pada pagi hari.
Selain penyiramann, pengairan juga bisa dilakukan dengan cara penggenangan. Caranya yaitu dengan perendaman air di parit sedalam kurang lebih 20 cm. Pemenuhan air diparit dilakukan selama 1 - 1,5 jam, setelah itu air diparit harus segera dibuang atau dialirkan keluar.
H. PENYULAMAN TANAMAN
Penyulaman merupakan kegiatan mengganti tanaman yang mati disebabkan karena serangan hama, penyakit, atau sebab lain. tujuan dari penyulaman yaitu agar tanaman bisa berproduksi optimal dan efisiensi lahan tetap tinggi. Penyulaman dilakukan pada umur 7 hari setelah tanam hingga tanaman berumur 2 bulan.
I. PENGIKATAN BATANG/CABANG
Letak batang atau cabang perlu diatur agar pertumbuhan tanaman normal dan tidak salah bentuk. Pengaturanletak turut berpengaruhterhadap kecepatan pertumbuhan tanaman.
Pengaturan dilakukan dengan pengikatan batang atau cabang ke tiang panjatan.
Pengikatan dilakukan setiap 20 - 25 cm ke tiang panjatan. Tali pengikat bisa menggunakan tali rafia atau tali lunak lainnya dengan membentuk angka 8. Pengikatan jangan terlalu kencang agar batang atau cabang tidak terjepit yang dapat mengakibatkan luka atau bahkan patah.
Selain itu tujuan pengikatan juga untuk mempermudah akar udara menempel pada tiang panjatan sehingga memperkokoh posisi tanaman.
J. PEMUPPUKAN
Meskipun tanah telah menyediakan hara, kan tetapi ketersediaan haranya tidak mencukupi untuk meunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman selanjutnya. Oleh karena itu perlu di beri pupuk susulan atau pupuk tambahan.
Untuk pemupukan susulan gunakan POC NASA + SUPERNASA + HORMONIK yang dicampurkan dengan 50% pupuk kandang. Apabila tanaman sudah berbuah gunakan POWER NUTRITION supaya berbuah di luar musim serta menjaga kualitas buah naga tersebut. Untuk pengendalian hama gunakan PESTONA, BVR dan AERO 810. Frekuensi pemberian pupuk dilakukan sedikitnya 2 bualn sekali.
K. PEMANGKASAN 
Pemangkasan tanaman bertujuan untuk memperoleh bentuk yang baik sehingga menunjang pertumbuhan yang baik.. Selain itu pemangkasan juga bertujuan untuk membuang bagian tanaman yang tidak produktif seperti cabang yang kerdil atau kurus.Batang atau cabang yang tidak produktif akan menghambat pembentukan tunas batu dan buah karena berkompetisi dengan batang produktif dalam memperolehunsur hara.
L. SELEKSI BUNGA DAN BUAH
Tanaman yang sudah mulai berbunga ditqandai dengan munculnya bungan pada cabang produktif dengan jarak antar bunga kurang lebih 30 cm
M. SANITASI KEBUN
Sanitasi kebun merupakan kegiatan membersihkan kebun dari gulma atau tumbuhan pengganggu batang atau cabang bekas pangkasan, serta perawatan saluran irigasi agar tidak menimbulkan genangan air saat musim hujan.
Tujuan dari sanitasi tersebut adalah untuk mencegah penyebaran hama penyakit, menjaga kelembababn areal tanaman dan mengurangi perebutan unsur hara antara tanaman buah naga dengan gulma. Batang atau cabang bekas pengkasan segera dikumpulkan dan dimusnhakan saat melakukan pemangkasan.
N. PANEN
Ciri-ciri buah naga siap panen :
  • Ujur buah mencapai 50 - 55 hari sejak setelah muncul bunga
  • Warna kulit buah mengkilat dengan sisik berubah dari hijau menjadi kemerahan.
  • Mahkota buah telah mengecil
  • Kedua pangkal buah keriput dan kering
  • Bentuk buah bulat sempurna dan besar dengan bobot diperkirankan 400 - 600 g
  • Waktu panen dilakukan pada pagi hari antara pukul - 06.00 - 09.00 atau sore hari antara pukul 15.00 - 17.00. Pemanenan buah naga dilakukan saat cuaca cerah dan tidak hujan
Hindari panen pada kondisi lembab karena dapat memicu serangan patogen pada saat penyimpanan.
Pemanenan buah naga harus dilakukan dengan benar untuk menjaga kualitas buah. Cara dan Tahap pemanenan adalah sebagai berikut.
  • Kenakan sarung tangan agar tidak melukai kulit buah
  • Gunakan gunting atau alat potong lain yang tajam untuk memotong tangkai buah
  • Potong buah tepat pada tangkainya, lakukan dengan hati-hati jangan sampai melukai kulit buah maupun percabangan tempat buah tesebut.
  • Bungkus buah yang telah dipanen dengan koran dan diletakkan ke dalam keranjang dengan posisi tangkai buah menghadap ke bawah. bagian bawah keranjang dilapisis dengan daun kering atau kertas koran.
  • Bagian atas buah juga dilapisi dengan daun kering atau kertas koran untuk mengurangi tekanan buah pada lapisan diatasnya.
  • Tinggi lapisan buah tidak lebih dari 3 lapis agar buah bagian bawah tidak menerima beban terlalu berat.
INFO PEMESANAN PUPUK ORGANIK NASA SILAHKAN HUBUNGI :
  • BUDIANTO NASA TELP/WA : 0819-0263-9545
  • KLIK TOMBOL WHATSAPP DIBAWAH INI

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "TEKNIK BUDIDAYA BUAH NAGA DENGAN ORGANIK NASA"

Posting Komentar