TEKNIK BUDIDAYA KELINCI (PEDAGING) DENGAN VITAMIN ORGANIK NASA
TEKNIK BUDIDAYA KELINCI (PEDAGING)
Di Indonesia masih terbatas daerah tertentu dan belum menjadi sentra produksi. Kelinci dikembangkan di daerah dengan populasi penduduk relatif tinggi, adanya peneyebaran kelinci juga menimbulkan sebutan yang berbeda-beda
I. JENIS
Jenis kelinci diklafisikasikan sebagai berikut :
Ordo : Lagomorpha
Famili : Leporine
Sub famili : Leporine
Genus : Lepus, Orictolagus
Spesies : Lepus spp, Orictolagus spp
Jenis yang umum diternakan adalah American Chinchilla, Angora, Belgian, Californian, Dutch, English Spot, Flemish Giant, Havana, Himalayan, New Zeland Red, White and Black, Rex Amerika. Kelinci lokal yang ada sebenarnya berasal dari eropa yang telah bercampur dengan jenis lain hingga sulit dikenal lagi. Jenis New Zeland White dan Californian sangat baik untuk produksi daging, sedangkan Angora baik untuk bulu.
2. MANFAAT
Manfaat yang diambil dari kelinci adalah bulu dan daging yang sampai saat ini mulai laku keras di pasaran. Selain itu hasil ikutan masih dapat dimanfatkan untuk pupuk, kerajinan dan pakan ternak.
3. PERSYARATAN LOKASI
Lokasi yang baik untuk budidaya kelinci adalah dekat dengan sumber air, jauh dari kediaman, bebas gangguan asap, bau-bauan, suara bising dan terlindung dari predator.
4. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
Yang perlu diperhatikan dalam usaha ternak kelinci adalah persiapan lokasi yang sesuai, pembuatan kandang, penyediaan bibit dan penyediaan pakan.
A. Penyiapan Sarana dan Perlengkapan
Fungsi kandang sebagai tempat berkembang baik dengan suhu ideal 21 derajat Celcius, sirkulasi udara lancar, lama pencahayaan ideal 12 jam dan melindungi ternak dari predator. Menurut kegunaan, kandang kelinci dibedakan menjadi kandang induk. Untuk kelinci dewasa atau induk dan anak-anaknya, kandang jantan, khusus untuk pejantan dengan ukuran lebih besar dan kandang anak lepas sapih.
Untuk menghindari perkawinan awal kelompok dilakukan pemisahaan antara jantan dan betina.
Kandang berukuran 200x70x70 cm tinggi alas 50cm cukup untuk 12 ekor betina / 10 ekor jantan. Untuk kadnang anak ukuran 50x30x45 cm.
Menurut bentuknya kandang kelinci dibagi menjadi
- Kandang sistem postal, tanpa halaman pengumbaran, ditempatkan dalam ruangan dan cocok untuk kelinci muda
- Kandang sistem ranch : Dilengkapi dengan halaman pengumbaran
- Kandang battery : Mirip sangkar berderet dimana satu sangkar untuk satu ekor dengan konstruksi Flatdech Battery (berjajar), Tier Battery (Bertingkat), Pyramidal Battery (susun piramid)
Perlengkapan kandang yang diperlukan adalah tempat pakan, minum yang tahan pecah dan mudah dibersihkan.
B. Pembibitan
Untuk syarat ternak tergantung dari tujuan utama pemeliharaan kelinci tersebut. Untuk tujuan jenis bulu makan jenis Angora, American Chinchilla dan Rex merupakan ternak yang cocok. Sedangkan untuk tujuan daging maka jenis Belgian, Californian, Flemish Giant, Havana, Himalayan dan New Zeland merupakan ternak yang cocok dipelihara.
1. Pemilihan Bibit dan Calon Induk
Bila peternakan bertujuan untuk daging dipilkih jenis kelinci berbobot badan dan tinggi dengan perdagingan yang baik, sedangkan untuk tujuan bulu jelas memilih bibit0bibit yang punya potensi genetik pertumbuhan bulu yang baik. Secara spesifik untuk keduanya harus punya sifat fertilitas tinggi, tidak mudah nervous, tidak cacat, mata bersih dan terawat, bulu tidak kusam, lincah/aktif bergerak.
2. Perawatan Bibit dan Calon Induk
Perawatan bibit menentukan kualitas induk yang baik pula, oleh karena itu perawatan utama yang perlu perhatian adalah pemberian pakan yang cukup, pengaturan dan sanitasi kandang yang baik serta mencegah kandang dari gangguan luar.
3. Sistem Pengembangbiakan
Untuk mendapat keturunan yang lebih baik dan mempertahankan sifat yang spesifik maka pembiakan dibedakan dalam 3 kategori :
- In Breeding (Silang dalam) : Untuk mempertahankan dan menonjolkan sifat spesifik misalnya bulu, proporsi daging.
- Cross Breeding (Silang luar) : Untuk mendapatkan keturunan lebih baik/menambah sifat0sifat unggul.
- Pure Line Breeding (Silang antar bibit murai) : Untuk mendapatkan bangsa / jenis baru yang diharapkan memiliki penampilan yang merupakan perpaduan 2 keunggulan bibit.
- Reproduksi dan Perkawinan : Kelinci betina segera dikawinkan ketika mencapai dewasa pada umur 5 bulan (betina dan Jantan). Bila terlalu muda kesehatan terganggu dan mortalitas anak tinggi. Jika penjantan petama kali mengawini, sebaiknya kawinkan dengan betina yang sudah pernah beranak. Waktu kawin pagi/sore hari di kandang pejantan dan biarkan hingga terjadi 2 kali perkawinan, setelah itu pejantan dipisahkan.
- Proses Kelahiran
- Setelah perkawinan kelinci akan mengalami kebuntingan selama 30 - 32 hari. Kebuntingan pada kelinci dapat dideteksi dengan meraba perut kelinci betina 12 - 14 hari setelah perkawinan, bila terasa ada bola-vola kecil berarti terjadi kebuntingan. Lima hari menjelang kelahitan induk dipisahkan/dipindahkan ke kandang beranak untuk memberi kesempatan menyiapkan penghangat dengan cara merontokkan bulunya. Kelahiran kelinci yang sering terjadi malam hari dengan kondisi anak lemah, mata tertutup dan tidak berlbulu. Jumlah anak yang dilahirkan bervariasi sekitar 6 - 10 ekor.
C. Pemeliharaan
a). Sanitasi dan Tidankan Preventif
Tempat pemeliharaan diusahakan selalu kering agar tidak jadi sarang penyakit. TEmpat yang lembab dan basah menyebabkan kelinci mudah pilek dan terserang penyakit kulit
b). Pengontrolan Penyakit
Kelinci yang terserang penyakit umumnya punya gejala lesu, nafsu makan menurun, suhu badan naik dan mata sayu. Bila kelinci menunjukkan hal ini segera dikarantina dan benda pencemar juga segera disingkirkan untuk mencegah wabah penyakit.
c). Perawatan Ternak
Penyapihan anak kelinci dilakukan setelah umur 7 - 8 minggu. Anak sapihan ditempatkan di kandang tersendiri dengan isi 2 - 3 ekor/kandang dan disediakan pakan yang cukup dan berkualitas. Pemisahan berdasar kelamin perlu untuk mencegah dewasa yang terlalu dini. Pengebirian dapat dilakukan saat menjelang dewasa. Umumnya dilakukan pada kelinci jantan dengan membuang testisnya
d) Pemberia Pakan
Jenis pakan yang diberikan meliputi hijauan/rumput-rumputan, sayuran, kacang panjang, biji-bijian/pakan penguat meliputi jagung, kacang hijau, padi, kacang tanah, sorgum, dedak dan bungkil-bungkilan.
Untuk memenuhi kebutuhan pakan pada ternak kelinci perlu diberikan pakan tambahan berupa konsentrat yang dapat di beli di toko ternak. Agar pertumbuhan ternak kelinci mencapai bobot susia target waktu maka perlu diberikan tambahan nutrisi berupa VITERNA, POC NASA dan HORMONIK pada pakan konsentrat. Pemberian nutrisi tambahan tersebut selain melalui pakan konsentrat juga diberikan melalui air minum.
Cara aplikasinya adalah :
- Campurkan 1 botol VITERNA + 1 botol POC NASA + 1 botol HORMONIK kedalam satu wadah khusus dan aduk hingga tercampur semua.
- Ambil larutan yang sudah tercampur tadi dengan ukuran 5 cc. (setengah tutup) untuk 10 liter air minum. Pemberian air minum perlu disediakan di kandang untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuhnya.
- Ambil 5 cc (setengah tutup) kemudian dicampurkan dengan sedikit air untuk pembasah pada pakan konsentrat. Pemberian pakan konsentrat ini cukup diberikan sehari sekali saja pada pagi hari
e). Pemeliharaan Kandang
Lantai/alas kandang, tempat pakan dan minum, sisa pakan dan kotoran kelinci setiap hari harus dibersihkan untuk menghindari timbulnya penyakit. Sinar matahari pagi harus masuk ke kandang untuk membunuh bibit penyakit. Dinding kandang di cat dengan kapur/ter. Kandang bekas kelinci sakit dibersihkan dengan kreolin/lysol
5. HAMA DAN PENYAKIT
- Bisul
Penyebab : Terjadinya pengumpulan darah kotor di bawah kulit
Pengendalian : Pembedahan dan pengeluaran darah kotor selanjutnya diberi jodium.
- Kudis
Penyebab : Darcopttes scabiei ditandai dengan koreng ditubuh
Pengendalain : Dengan antibiotik salep
- Eksim
Penyebab : kotoran yang menempel pada kulit
Pengendalian : Menggunakan salep/bedak salicyl
- Penyakit Telinga
Penyebab : Kutu
Pengendalian : Meneteskan minyak nabati
- Penyakit kulit kepala
Penyebab : Jamur, Timbul semacam sisik pada kepala
Pengendalian : Berikan bubuk belerang
- Penyakit mata
Penyebab : Bakteri dan debu, Mata basah dan berair terus
Pengendalian : Gunakan salep mata
- Mastitis
Penyebab : Susu yang keluar sedikit/ tak dapat keluar, puting mengeras dan panas bila di pegang
Pengendalian : Dengan menyapih anak sedini mungkin
- Pilek
Penyebab : Virus, hidunga berair terus
Pengendalian : Penyemprotan antiseptik pada hidung
- Radang paru-paru
Penyebab : bakteri Pasteurella Multocida, napas sesak, mata dam telinga kebiruan
Pengendalian : Di beri minum Sul-Q-nox
- Berak Darah
Penyebab : Protozoa eimeira, nafsu makan hilang, tubuh kurus, perut membesar dan mencret darah
Pengendalian : Diberi minum Sulfaquinxalin dosis 12 ml dalam 1 liter air
- Hama pada kelinci umumnya merupakan predator dari kelinci seperti anjing
Pada umumnya pencegahan dan pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan kandang, pemberian pakan yang sesuai dan memenuhi gizi dan penyingkiran sesegera mungkin ternak yang sakit
INFO PEMESANAN VITAMIN TERNAK ORGANIK NASA SILAHKAN HUBUNGI :
- BUDIANTO NASA TELP/WA : 0819-0263-9545
- KLIK TOMBOL WHATSAPP DIBAWAH INI
0 Response to "TEKNIK BUDIDAYA KELINCI (PEDAGING) DENGAN VITAMIN ORGANIK NASA"
Posting Komentar