TEKNIK BUDIDAYA DOMBA/KAMBING DENGAN VITAMIN ORGANIK NASA
Peternakan kambing dan domba potong di Indonesia sebagian besar masih berskala kecil sehingga perlu diusahakan secara mokersial dan intensif. Hal ini diperlukan karena adanya pertambahan penduduk yang terus meningkat setiap tahunnya se kitar 1,24% dan semakin meningkatnya daya beli masyarakat. Kebutuhan daging selama ini belum mencukupi permintaan, ± 400.000 ton/tahun, sehingga masih mengandalkan impor daging. PT. Natural Nusantara dengan prinsip K-3 (Kuantitas, Kualitas dan Kesehatan) berupaya membantu Budidaya Kambing dan Domba Potong dengan sasaran peningkatan kualitas dan kuantitas daging.
Jenis-jenis Kambing dan Domba Potong
1. Kambing Kacang :
Cirinya adalah badannya kecil dan relatif pendek, telinga pendek dan tegak, jantan dan betina memiliki tanduk, leher pendek dan punggung meninggi, warna bulu bervariasi, ada yang hitam,coklat, merah atau belang hitam-putih.
2. Kambing Peranakan Etawa (PE) :
Sasaran utama dari kambing PE pada dasarnya adalah penghasil susu, tetapi dapat digunakan juga sebagai penghasil daging, terutama setelah masa afkir. Ciri dari kambing ini adalah bagian hidung ke atas melengkung, panjang telinga antara 15-30 cm, menggantung ke bawah dan sedikit kaku, warna bulu bervariasi antara hitam dan coklay, memiliki bulu tebal dan agak panjang dibawah leher dan pundak (Jantan), dibagian bawah ekor (betina).
3. Domba Ekor Gemuk :
Memiliki ciri bentuk ekor yang panjang, tebal, besar dan semakin ke ujung makin kecil, tidak mempunyai tanduk, sebagian besar berwarna putih, tetapi ada anaknya yang berwarna hitam atau kecoklatan.
4. Domba Ekor Tipis :
Memiliki ciri tubuh yang kecil, ekor relatif kecil dan tipis, bulu berwarna putih, tidak bertanduk (betina), bertanduk dan melingkar (jantan).
Penggemukan
Penggemukan Kambing/Domba adalh pemeliharaan kambing/Domba dewasa dalam keadaan kurus untuk ditingkatkan berat badannya melalui pembesaran daging dalam waktu relatif singkat (3-5bulan)
Pemilihan Bibit
Bibit bakalan yang baik untuk penggemukan adalah sebagai berikut :
- Umur antara 8 bulan - 1 tahun.
- Ukuran badan normal, sehat, bulu bersih dan mengkilap, garis punggung dan pinggang lurus.
- Keempat kaki lurus, kokoh dan tumit terlihat tinggi.
- Tidak ada cacat pada bagian tubuhnya, tidak buta.
- Hidung bersih, mata tajam dan bersih serta anus bersih.
Tata Laksana Pemeliharaan
A. PERKANDANGAN
Pada umumnya tipe kandang pada ternak kambing/Domba adalah bentuk panggung, konstruksinya dibuat panggung atau di bawah lantai kandang terdapat kolong untuk menampung kotoran. Adanya kolong dapat menghindari kebecekan dan kontak langsung dengan tanah yang mungkin tercemar penyakit. lantai kandang di tinggikan antara 0,5 - 2 m, bak pakan dapat ditempelkan pada dinding. Ketinggian bak pakan untuk kambing dan domba berbeda, bak pakan untuk kambing dibuat agak tinggi kira-kira sebahunya karena kebiasaan kambing memakan daun-daun perdu. Untuk Domba, dasar bak pakan horizontal dengan lantaikandang karena kebiasaan domba merumput. Lantai kandang dibuat dari kayu papan atau belahan bambu yang disusun dengan jarak 2-3 cm. Dengan demikian kotoran dan air kencing mudah jatuh pada kolong, sementara kaki tidak terperosok/terjepit.
Ukuran kandang :
- Anak = 1x1,2m per 2 ekor (lepas sapih)
- Jantan dewasa = 1,2x1,2m per ekor
- Dara/Betina dewasa = 1x1,2m per ekor
- Induk dan anak 1,5x1,5m per induk+2 anak
Dasar kolong kandang digali sedalam 20 cm dibagian pinggirnya dan 30-50 cm pada bagian tengah, serta dibuatkan saluran yang menuju bak penampun kotoran. Kotoran kemudian dapat diproses untuk menjadi pupuk kandang. Jagalah selalu kebersihan kandang.
B. PAKAN
Pakan utama yang umum diberikan berupa hijauan segar, seperti rumput, legume(daun lamtoro dan turi, dll) atau aneka hijauan(daun singkong, daun nangka dan daun pepaya). Khusus legume dan aneka hijauan sebelum diberi pada ternak sebaiknya dilayukan terlebih dahulu 2-3 jam dibawah terik matahari untuk menghilangkan racun yang ada didalam hijauan tersebut.
Selain pakan hijauan, dapat juga ditambah dengan pakan padat/konsentrat. jenis yang dapat digunakan adalah bekatul,ampas tahu, ketela pohon (Dicacah terlebih dahulu). Jenis pakan tersebut mudah dan murah dibeli, dengan sumbangan yang cukup lumayan untuk kebutuhan nutrisinya. Kebutuhan setiap ekor kira-kira 3kg perhari dengan komposisi 40% bekatul ampas tahu dan 20% ketela pohon.
Teknik pemberian konsentrat disarankan jangan bersamaan dengan hijauan, karena pakan ini mempunyai daya cerna dan kandungan nutrisi yang berbeda dengan hijauan. Jumlah pemberian konsentrat sekitar 1kg/ekor/hari.
Contoh Pola Pemberian pakan
Teknik pemberian konsentrat disarankan jangan bersamaan dengan hijauan, karena pakan ini mempunyai daya cerna dan kandungan nutrisi yang berbeda dengan hijauan. Jumlah pemberian konsentrat sekitar 1kg/ekor/hari.
Contoh Pola Pemberian pakan
PAKAN
|
WAKTU
|
HIJAUAN
|
KONSENTRAT
|
Pagi
|
(±Pukul 08.00)
|
Rumput, Legume
|
Bekatul, ampas tahu, ampas singkong
|
Sore
|
(±Pukul 15.00)
|
Rumput, Legume
|
Bekatul, ampas tahu, ampas singkong
|
Catatan : Pemberian konsentrat disarankan diberikan saat kambing atau Domba sudah banyak mengkonsumsi hijauan, tetapi belum terlihat kenyang
Selain pemberian rumput dan konsentrat, masih dibutuhkan pakan pelengkap yang mengandung gizi ternak lengkap yang belum terdapat pada hijaun dan konsentrat untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan produksi ternak. Sehingga tujuan atau target dari budidaya ternak yaitu memiliki ternak dengan pertumbuhan optimaldan sehat dapat tercapai. Sebagai pakan pelengkap maka PT. Natural Nusantara mengeluarkan suplemen khusus ternak yaitu VITERNA PLUS, POC NASA dan HORMONIK. Produk ini menggunakan teknologi asam amino yang diciptakan dengan pendekatan fisiologis tubuh Kambing/Domba, yaitu dengan meneliti berbagai nutrisi yang dibutuhkan ternak.
VITERNA PLUS, POC NASA dan HORMONIK mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan ternak yaitu :
- Asam-asam amino esensial, yaitu Arginin, Histidin, Leusin, Isoleusin dan lain-lain sebagai penyusun protein tubuh, pembentuk sel dan organ tubuh.
- Vitamin lengkap yang berfungsi untuk berlangsungnya proses fisiologi tubuh yang normal dan meningkatkan ketahanan tubuh kambing/Domba dari serangan penyakit.
- Mineral-mineral lengkap yaitu N,P,K,Ca,mg dan lain-lain sebagai penyusun tulang, darah dan berperan dalam sintetis enzim untuk memperlancar proses metabolisme dalam tubuh.
Cara penggunaannya adalah dengan dicampurkan dalam air minum atau komboran pakan konsentrat. Ketiga produk NASA tesebut masing-masing satu botol dicampurkan menjadi satu larutan dahulu sebagai larutan induk. Dosis pemakaian :± 10 cc atau 1 tutup botol campuran ketiga produk NASA tersebut diberikan perekor/hari.
Keunggulan dan Manfaat dari Penggunaan produk NASA pada penggemukan kambing domba adalah :
- Berasal dari bahan alami/organik, bukan dari bahan-bahan kimia atau sintetik, merupakan pakan tambahan yang berperan sebagai sumber protein, mineral dan vitamin.
- Mampu menggantikan pemberian vitamin dan mineral kimia/sintetik
- Meningkatkan nafsu makan
- Mempercepat adaptasi Kambing/Domba terhadap pakan, pada saat pertama kali masuk kandang
- Mengurangi kestressan pada kambing/Domba, baik pada saat masuk kandang pertama kali, setelah kambing-domba divaksinasi atau saat kambing-domba dalam proses pengobatan
- Mempercepat pertumbuhan Kambing/Domba
- Meningkatkan kualitas daging kambing/Domba dengan warna lebih merah, padat dan rendah lemak.
C. TATA LAKSANA REPRODUKSI
Tata laksana reproduksi meliputi :
- Dengan pengelolaan yang baik kambing/domba dapat melahirkan 7 bulan sekali.
- Perkawinan kembali setelah melahirkan 1 bulan kemudian
- Penyapihan anak dilaksanakan pada 3-4 bulan
- Umur dewasa kelamin 8-10
- Siklus birahi 17-21 hari
- Lama birahi 24-40 jam, bila birahi pagi maka sore atau esok harinya harus dikawinkan.
- Masa kebuntingan : 5 bulan
D. PENGENDALIAN PENYAKIT
Tindakan pertama yang dilakukan pada usaha pemeliharaan kambing/domba adalah melakukan pencegahan terjangkitnya penyakit pada ternak. Beberapa langkah pencegahan adalah sebagai berikut :
- Lahan yang digunakan untuk memelihara ternak harus bebas dari penyakit menular
- Kandang harus kuat, aman dan bebas penyakit, apabila menggunakan kandang bekas ternak yang telah terserang penyakit kandang cukup dicuci hamakan dengan disinfektan, kemudian dibiarkan beberapa saat. Apabila kandang tersebut bekas ternak sehat cukup dicuci dengan air biasa.
- Kambing/Domba yang baru masuk sebaiknya dimasukan ke kandang karantina dulu dengan diperlakukan khusus. Ternak yang diduga bulunya membawa penyakit sebaiknya dimandikan dan digosok dengan larutan sabun karbol, Neguvon, Bacticol Pour, Triatex atau Granade 5% EC dengan konsentrasi 4,5 gram/3 liter air. Untuk membasmi kutu dapat juga dimandikan dengan larutan Asuntol berkonsentrasi 3-6 gram/3 liter air.
- Kandang dan lingkungan tidak boleh lembab dan bebas dari genangan air. Kelembaban yang tinggi dan genangan air mengakibatkan perkembangan nyamuk atau hewan sejenis yang menggigit dan menghisap darah ternak
- Dilakukan vaksinasi secara teratur.Vaksinasi bertujuan untuk mencegah terjangkitnya penyakit oleh virus.
Beberapa penyakit yang dapat menyerang Kambing/Domba adalah :
- Penyakit Parasit (Kudis,Kutu,Cacingan)
- Penyakit Bakterial (Antarks, Cacar mulut, Busuk kuku)
- penyakit Virus (Orf)
- Penyakit lain (Keracunan sianida, Kembung perut)
Hal penting dalam pengendalian penyakit adalah meningkatkan kesehatan ternak dan kebersihan kandang dan lingkungan sekitarnya serta monitoring/pengamatan yang berlanjut pada ternak sehingga apabila terdapat gejala penyakit segera dapat diketahui jenisnya agar bisa diambil cara pencegahan dan pengobatannya.
INFO PEMESANAN VITAMIN TERNAK ORGANIK NASA SILAHKAN HUBUNGI :
- BUDIANTO NASA TELP/WA : 0819-0263-9545
- KLIK TOMBOL WHATSAPP DIBAWAH INI
0 Response to "TEKNIK BUDIDAYA DOMBA/KAMBING DENGAN VITAMIN ORGANIK NASA"
Posting Komentar