SELAMAT DATANG!!! SELAMAT BERBELANJA ONLINE DI STOCKIST NASA B.1722 MELAYANI PEMBELANJAAN DISTRIBUTOR MAUPUN KONSUMEN SERTA MELAYANI PENDAFTARAN MEMBER DISTRIBUTOR NASA

TEKNIK BUDIDAYA AYAM PETELUR DENGAN VITAMIN ORGANIK NASA

TEKNIK BUDIDAYA AYAM PETELUR

Ayam petelur adalah ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara khusus untuk diambil telurnya. Asal mula ayam unggas adalah berasal dari ayam hutan dan itik liar yang ditangkap dan dipellihara serta dapat bertelur cukup banyak. Tahun demi taun ayam hutan dari wilayahdunia diseleksi secara ketat oleh para pakar. Arah seleksi ditujukan pada produksi yang banyak. Persilangan dan seleksi dilakukan cukup lama hingga menghasilkan ayam petelur seperti yang ada sekarang ini. Dalam setiap persilangan  sifat jelek dibuang dan sifat baik dipertahankan (Terus dimurnikan). Inilah yang kemudian dikenal dengan ayam petelur unggul.

Jenis Ayam Petelur dibagi menjadi 2 type :
Tipe Ayam petelur Ringan:
Tipe ayam ini disebut dengan ayam petelur putih, ayam petelur ringan ini mempunyai badan yang ramping/kurus mungil/kecil dan mata bersinar. Bulunya berwarna putih bersih dan berjengger merah. Ayam ini berasal dari galur murni White Leghorn. Ayam galur ini sulit dicari, tapi ayam petelur ringan komersial banyak dijual di Indonesia dengan berbagai nama.
Tipe Ayam Petelur Medium :
Bobot tubuh ayam ini cukup berat meskipun itu beratnya masih berada diantara berat ayam petelur ringan dan ayam broiler. Oleh karena itu ayam ini disebut tipe ayam petelur medium. Tubuh ayam ini tidak kurus tetapi juga tidak terlihat gemuk. Telurnya cukup banyak dan njuga dapat menghasilkan daging yang banyak. Ayam ini disebut juga dengan ayam tipe dwiguna karena warnanya coklat maka ayam ini disebut juga ayam petelur coklat yang umunya mempunyai warna bulu yang coklat juga.

PERSIAPAN SARANA DAN PERALATAN
1. Kandang

  • Iklim kadang yang cocok untuk beternak telur meliputi persyaratan temperatur berkisar antara 32,2 - 35 Derajat Celcius
  • Kelembaban berkisar antara 60 - 70 %
  • Penerangan atau pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada
  • Tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang serta sirkulasi udara yang baik
  • Jangan membuat kandang dengan permukaan lahan yang berbukit karena menghalangi sirkulasi udara dan membahayakan alira air permukaan bila turun hujan
  • Sebaiknya kandang dibangun dengan sistem terbuka agar hembusan angin cukup memberikan kesegaran di dalam kandang
  • Untuk konstruksi kandang tidak harus dengan bahan yang mahal, yang penting kuat, bersih dan tahan lama
  • Perlengkapan kandang hendaknya disediakan selengkap mungkin seperti tempat makan, tempat minum, tempat obat-obatan dan sistem penerangan
A). Bentuk kandang berdasarkan sistemnya :
1. Sistem Kandan Koloni
Sistem satu kandang untuk banyak ayam yang terdiri dari ribuan ekor ayam petelur.
2. Sistem kandang Individual
Ciri dari kandang ini adalah pengaruh individu di dalam kandang tersebut menjadi dominan karena satu kotak kandang satu ekor ayam. Kandang sistem ini banyak digunakan dalam peternakan ayam petelur komersial.

B). jenis kandang berdasarkan Lantainya
1. Kandang dengan lantai liter
Kandang ini dibuat dengan lantai yang dilapisi pad, pesak/sekam padi & kandang ini umumnya diterapkan pada kandang sistem koloni.
2. Kandang dengan lantai kolong berlubang.
lantai untuk sistem ini terdiri dari bambu dengan lubang-lubang diantaranya, yang nantinya untuk membuang kotoran ayam dan langsung ke tempat penampungan.
3. Kandang dengan lantai campuran liter dan kolong berlubang
Perbandingan pembuatan kandang ini 40% luas lantai kandang untuk alas liter & 60% luas lantai dengan kolong berlubang (terdiri dari 30% di kanan dan 30% dikiri)

2. Peralatan
A. LITTER (Alas Lantai)
Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap bocor dan air hujan tidak ada yang amsuk walau angin kencng. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau hasil serutan kayu dengan panjang antara 3 - 5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam

B. TEMPAT BERTELUR
Penyediaan tempat bertelur agar mudah mengambil telur dan kulit telur tidak kotor, dapat dibuatkan kotak ukuran 30x35x45 cm yang cukup untuk 4 - 5 ekor ayam. Kotak diletakkan di dinding kandang degan lebih tinggi dari tempat bertengger, penempatannya agar mudah pengambilan telur dari luar sehingga telur tidak pcah dan terinjak-injak serta dimakan. Dasar tempat telur dibuat miring dari kawat hingga telur langsung ke luar sarang setelah bertelur dan dibuat lubang yang lebih besar dari besar telur pada dasar sarang

C. TEMPAT BERTENGGER
Tempat bertengger untuk tempat istirahar/tidur dibuat dekat dinding dan diusahakan kotoran jatuh ke lantai yang mudah dibersihkan dari luar. Dibuat tertutup agar terhindar dari angin dan letaknya lebih rendah dari tempat bertelur.

D. TEMPAT MAKAN, MINUM & TEMPAT GRIT
Tempat makan dan minum harus tersedia cukup, bahannya dari bambu, aluminium atau apa saja yang kuat dan tidak bocor juga berkarat. Untuk tempat grit dengan kotak khusus

3. Penyiapan Bibit
Ayam petelur yang akan dipelihara haruslah memenuhi syarat sebagai berikut :

  • AYam petelur harus sehat dan tidak cacat fisiknya
  • Pertumbuhan dan perkembangan normal
  • Ayam petelur dari bibit yang diketahui keunggulannya
Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit
  • Anak ayam berasal dari induk yang sehat
  • Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya
  • Tidak terdapat kecacatan pad tubuhnya
  • Anak ayam mempunyai nafsu makan yang baik
  • Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35 - 40 gram
  • Tidak ada letakan tinja diduburnya
4. Pemeliharaan
1. SANITASI & TINDAKAN PREVENTIF
Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha pencegahan penyakit yang paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yang terampil. Tidankan preventatif dnegan memberikan POC NASA+VITERNA+HORMONIK dengan cara di campurkan kedalam minuman dari ayam setelah masuk kandang serta memberikan vaksin pada ternak ayam

2. PEMBERIAN PAKAN
untuk pemberian pakan ayam petelur ada fase yaitu fase stater (umur 0 - 4 minggu) dan fase Finisher (umur 4 - 6 minggu)
A. Fase Stater
Pakan fase stater terdiri atas : Protein 22 - 24%, Lemak 2,5%, serat kasar 4%, Kalsium 1%, dan Fosfor 0,7 - 0,9%. Kuantitas pakan dibedakan menurut golongan umur, yakni sebagai berikut.
  • Minggu pertama (umur 1 7 hari) : 17 gram/hari/ekor
  • Minggu kedua (umur 8 - 14 hari) : 43 gram/hari/ekor
  • Minggu ketiga (umur 15 - 21 hari) : 66 gram/hari/ekor
  • Minggu keempat (umur 22 - 29 hari) : 91 gram/hari/ekor
Dan pada Fase stater kebutuhan air minum terbagi pada masing-masing minggu yaitu :
  • Minggu ke -1 (1-7 hari) 1,8 liter/hari/100 ekor
  • Minggu ke -2 (8-14 hari) 3,1 liter/hari/100 ekor
  • Minggu ke -3 (15-21 hari) 4,5 liter/hari/100 ekor
  • Minggu ke -4 (22-29 hari) 7,7 liter/hari/100 ekor
Jangan lupa menmbahkan POC NASA+VITERNA+HORMONIK kedalam air minumnya dengan dosis 12,5 cc/10 liter air minum

B. Fase Finisher (umur 30 - 57 hari)
Pakan fase finisher terdiri dari : Protein 18,1 - 21,2%, Lemak 2,5%, serat kasar 4,5%, kalsium 1% dan Fosfor 0,7 - 0,9%. Kuantitas pakan dibedakan menurut golongan umur 
  • Minggu ke 5 (umur 30 - 36 hari) 111 gram/hari/ekor
  • Minggu ke 6 (umur 37 - 43 hari) 129 gram/hari/ekor
  • Minggu ke 7 (umur 44 - 50 hari) 146 gram/hari/ekor
  • Minggu ke 8 (umur 51 - 57 hari) 161 gram/hari/ekor
Dan fase Finisher kebutuhan air minum terbagi dalam masing-masing minggu yaitu
  • Minggu ke 5 (umur 30 - 36 hari) 9,5 liter/hari/100 ekor
  • Minggu ke 6 (umur 37 - 43 hari) 10,9 liter/hari/100 ekor
  • Minggu ke 7 (umur 44 - 50 hari) 12,7 liter/hari/100 ekor
  • Minggu ke 8 (umur 51 - 57 hari) 14,1 liter/hari/100 ekor
Untuk air minum jangan lupa ditambahkan POC NASA+VITERNA+HORMONIK ke dalam air minumnya dengan dosis 12,5 cc/10 liter air minum

5. Pencegahan Penyakit
  • Serangan penyakit dapat dicegah dengan menjaga kebersihan kandang. Kandang harus selalu dibersihkan, jika bagian yang rusak harus segera diperbaiki agar kebal dari penyakit yang disebabkan virus, ayam perlu diberi vaksinasi. Vaksinasi untuk ayam antara lain vaksin NCD, vaksin cacar, dan vaksin anti RCD. Ayam yang akan divaksin harus dalam keadaan sehat. Dosis vaksin juga harus tepat.
  • Penambahan POC NASA+VITERNA+HORMONIK ke dalam air minumnya dengan dosis 12,5 cc/10 liter air minum dan apabila ayam sudah menghasilkan telur maka pemberian  hanya VITERNA+POC NASA dan dilakukan pemberian per 3 hari sekali.
6. Pemanenan
Telur sebaiknya dipanen tiga kali sehari yaitu pagi, siang dan sore hari. Dengan demikian kerusakan isi telur akibat virus dapat dihindarkan , telur selanjutnya diletakkan di atas nampan telur. Telur abnormal harus dipisahkan dari telur normal.

INFO PEMESANAN VITAMIN TERNAK ORGANIK NASA SILAHKAN HUBUNGI :
  • BUDIANTO NASA TELP/WA : 0819-0263-9545
  • KLIK TOMBOL WHATSAPP DIBAWAH INI

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "TEKNIK BUDIDAYA AYAM PETELUR DENGAN VITAMIN ORGANIK NASA"

Posting Komentar