SELAMAT DATANG!!! SELAMAT BERBELANJA ONLINE DI STOCKIST NASA B.1722 MELAYANI PEMBELANJAAN DISTRIBUTOR MAUPUN KONSUMEN SERTA MELAYANI PENDAFTARAN MEMBER DISTRIBUTOR NASA

TEKNIK BUDIDAYA AYAM BROILER (PEDAGING) DENGAN VITAMIN ORGANIK NASA

TEKNIK BUDIDAYA AYAM BROILER (PEDAGING)

Ayam Pedaging atau Ayam Broiler yaitu jenis ayam ras yang memiliki kemampuan tumbuh dengan cepat sehingga dapat dijadikan sebagai penghasil daging dengan waktu yang relatif singkat yaitu sekitar 5-7 minggu. Ayam Broiler berperan penting sebagai sumber protein hewani yang berasal dari hewan ternak. 
Melalui produk-produk peternakannya dan panduan Teknis Budidaya Ayam Broiler PT. NATURAL NUSANTARA berusaha membantu meningkatkan produktivitas dan efisien usaha peternakan ayam broiler secara alami (non-kimia) baik kualitas maupun kuantitas.

Pemilihan Bibit Ayam Broiler
Bibit ayam broiler yang baik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
  • Sehat dan aktif bergerak.
  • Gemuk (Bentuk tubuh bulat)
  • Hidung bersih
  • Mata tajam
  • Bulu bersih dan kelihatan mengkilat
  • Mempunyai lubang kotoran (anus) yang bersih
Kondisi Teknis Yang Ideal
1. Lokasi Kandang.
Kandang yang ideal peternakan ayam broiler terletak di daerah yang jauh dari pemukiman penduduk, mudah dicapai sarana transportasi, terdapat sumber air, arahnya membujur dari timur ke barat.
2. Pergantian Udara Dalam kandang.
Ayam bernapas membutuhkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Supaya kebutuhan oksigen selalu terpenuhi, ventilasi kandang harus baik
3. Kemudahan Mendapatkan Sarana Produksi.
Lokasi kandang sebaiknya dekat dengan poultry shop toko sarana peternakan.
4. Suhu Udara Dalam Kandang.
Suhu ideal kandang sesuai umur adalah :

UMUR (HARI)
SUHU ( C )
01 – 07
34 – 32
08 – 14
29 – 27
15 – 21
26 – 25
21 – 28
24 – 23
29 – 35
23 – 21


Pemeliharaan Ayam Broiler
1. PERKEMBANGAN
Tipe kandang ayam broiler ada dua yaitu bentuk panggung dan tanpa panggung (Litter). Tipe panggung lantai kandang lebih bersih karena kotoran langsung jatuh ke tanah, tidak memerlukan alas kandang sehingga pengelolaan lebih efisien, tetapi biaya pembuatan kandang lebih besar. Tipe Litter lebih banyak dipakai peternak, karena lebih mudah dibuat dan lebih murah.
Pada awal pemeliharaan, kandang ditutupi plastik untuk menjaga kehangatan, sehingga energi yang diperoleh dari pakan seluruhnya untuk pertumbuhan, bukan untuk produksi panas tubuh. Kepadatankandang ideal untuk daerah tropis seperti Indonesia adalah 8-10 ekor/m2, lebih dari angka tersebut, suhu kandang cepat meningkat terutama pada siang hari pada ujur dewasa yang menyebabkan konsumsi pakan menurun, ayam cenderung banyak minum, stress, pertumbuhan terhambat dan mudah terserang penyakit.

2. PAKAN
  • Pakan merupakan kebutuhan paling besar untuk budidaya ayam pedaging, yaitu sekitar 70% dari total biaya pemeliharaan. Maka dari itu pakan harus memberikan nutrisi yang dibutuhkan ayam, yaitu karbohidrat, protein, vitamin dan mineral serta lemak, sehingga ADG (Average Daily Gain) atau pertambahan berat badan perhari tinggi. Pemberian pakan dengan sistem ad libitum (Selalu tersedia/tidak dibatasi).
  • Jika memakai pakan dari pabrik, maka jenis pakan mesti disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan ayam yang terbagi menjadi 2 (dua) tahap. Tahap pertamadisebut tahap pembesaran (umur 1 sampai 210 hari), yang harus mengandung kadar protein minimal 23%. Tahap Kedua disebut penggemukan (Umur diatas 20 hari), yang memakai pakan berkadar protein 20%. Jenis pakan biasanya tertulis pada kemasannya. Penambahan POC NASA lewat air minum dengan dosis 1-2 cc/liter air minum memberikan berbagai nutrisi pakan dalam jumlah cukup untuk membantu pertumbuhan dan penggemukan ayam broiler. Dapat juga digunakan VITERNA PLUS sebagai suplemen khusus ternak dengan dosis 1 cc/liter air minum/hari, yang mempunyai kandungan nutrisi lebih banyak dan lengkap.
  • Efisiensi pakan dinyatakan dalam perhitungan FCR (Feed Convertion Ratio). Cara menghitungnya adalah : Jumlah pakan selama pemeliharaan dibagi total bobot ayam yang dipanen.
Contoh Perhitungan :
Diketahui ayam yang dipanen 1.000 ekor, rata-rata berat 2 kg, berat pakan selama pemeliharaan 3.125 kg, maka FCR adalah :
Berat total ayam hasil panen = 1.000 x 2 = 2.000kg
FCR = 3.125 : 2.000 = 1,6
Semakin rendah angka FCR semakin baik kualitas pakan, karena lebih efisien (dengan pakan sedikit menghasilkan bobot badan yang tinggi).
Penggunaan POC NASA atau VITERNA PLUS dapat menurunkan angka FCR tersebut.

3. VAKSINASI
Vaksinasi adalah pemasukan bibit penyakit yang dilemahkan ke tubuh ayam untuk menimbulkan kekebalan alami. Vaksinasi penting yaitu baksinasi ND/tetelo. Dilaksanakan pada umur 4 hari dengan metode tetes mata, dengan vaksin ND strain B1 dan pada umur 21 hari dengan vaksin ND lasotta melalui suntikan atau air minum.

4. TEKNIS PEMELIHARAAN
  1. Minggu Pertama (hari ke 1-7). Kutuk/DOC dipindahkan ke indukan atau pemanas,  segera diberiair minum hangat yang ditambahkan dengan POC NASA dengan dosis + 1-2 cc/liter air minum atau VITERNA PLUS dengan dosis +1 cc/liter air minum/hari dan gula untuk mengganti energi yang hjilang selama transportasi. Pakan dapat diberikan dengan kebutuhan per ekor 13 g atau 1,3 kg untuk 100 ekor ayam. Jumlah tersebut adalah kebutuhan minimal, pada prakteknya pemberian tidak dibatasi. Pakan yang diberikan pada awal pemeliharaan berbentuk butiran-butiran kecil (Crumbles).
  2. Mulai hari ke-2 hingga ayam dipanen air minum sudah berupa air dingin dengan penambahan POC NASA dengan dosis 1 - 2 cc/liter air minum atau VITERNA PLUS dengan dosis 1 cc/liter air minum/hari (Diberikan saat pemberian air minum yang pertama). vaksinasi yang pertama dilaksanakan pada hari ke-4.
  3. Minggu ke dua (hari 8- 14). Pemeliharaan minggu ke dua masih memerlukan pengawasan seperti minggu pertama, meskipun lebih ringan. Pemanas sudah bisa dikurangi suhunya. Kebutuhan pakan untuk meinggu kedua adalah 33gr per ekor atau 3.3kg untuk 100 ekor ayam.
  4. Minggu ketiga (hari ke 15-21). Pemanas sudah bisa dimatikan terutama pada siang hari yang terik. Kebutuhan pakan adalah 48gr per ekor atau 4.8kg untuk 100 ekor ayam. pada akhir minggu (umur 21 hari) dilakukan vaksinasi yang kedua menggunakan vaksin ND strain lasotta melalui suntikan atau air minum, jika menggunakan air minum sebaiknya ayam tidak diberi minum untuk beberapa saat lebih dahulu, agar ayam benar-benar merasa haus sehingga akan meminum air mengandung vaksin sebanyak-banyaknya. perlakuan vaksin tersebut juga tetap ditambah POC NASA atau VITERNA PLUS dengan dosis tetap.
  5. Minggu Keempat (hari ke 22-28). Pemanas suidah tidak diperlukan lagi pada sian ghari karena bulu ayam sudah lebat. Pada umur 28 hari dilakukan sampling berat badan untuk mengontrol tingkat pertumbuhan ayam. Pertumbuhan yang normal mempunyai berat badan minimal 1,25kg. Kebutuhan pakan adalah 65gr per ekor atau 6,5kg untuk 100 ekor ayam. Kontrol terhadap ayam juga harus ditingkatkan karena pada umur ini ayam mulai rentan terhadap penyakit.
  6. Minggu Kelima (hari ke 29-35). Pada minggu ini yang perlu diperhatikan adalah tatalaksana lantai kandang ayam. karena jumlah kotoran yang dikeluarkan sudah tinggi, perlu dilakukan pengadukan dan penambahan alasa lantai untuk menjaga lantai tetap kering. Kebutuhan pakan adalah 88gr per ekor atau 8,8kg untuk 100 ekor ayam. Pada umur 35 hari juga dilakukan sampling penimbangan ayam. Bobot badan dengan pertumbuhan baik mencapai 1,8 - 2kg. Dengan bobot tersebut ayam sudah bisa dipanen.
  7. Minggu keenam (hari ke 36-42). Jika ingin diperpanjang untuk mendapatkan bobot yang lebih tinggi, maka kontrol terhadap ayam dan lantai kandang tetap harus dilakukan. Pada umur ini dengan pertumbuhan yang baik, ayam sudah mencapai bobot 2,25kg.
5. PENYAKIT PADA AYAM BROILER
Penyakit yang sering menyerang ayam broiler adalah :
  • Tetelo (Newcastle Disease/ND). Disebabkan virus paramyxo yang bersifat menggumpalkan sel darah. Gejalanya ayam sering megap-megap, nafsu makan menurun, diare dan senang berkumpul pada tempat yang hangat. Setelah 1-2 hari muncul gejala syaraf, yaitu kaki lumpuh, leher berpuntir dan ayam berputar-putaryang akhirnya mati. Ayam yang terserang secepatnya dipisah, karena mudah menularkan kepada ayam lain melalui kotoran dan pernafasan belum ada obat yang dapat menyembuhkan, maka untuk mengurangi kematian ayam yang masih sehat divaksin ulang dan dijaga agar lantai kandang tetap kering.
  • Gumboro (Infectious Bursal Diseas/IBD). Merupakan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang disebabkan virus golongan Reovirus. Gejala awal dengan hilangnya nafsu makan, ayam suka bergerak tidak teratur, peradangan disekitar bubur, diare dan tubuh bergetar-getar. Sering menyerang pada umur 36 minggu. Penularan secara langsung melalui kotoran dan tidak langsung melalui pakan, air minum dan peralatan yang tercemar. Belum ada obat yang dapat menyembuhkan, yang dapat dilakukan adalah pencegahan dengan vaksin Gumboro.
  • Penyakit Ngorok. (Chronic Respiratory Disease). Merupakan infeksi saluran pernafasan yang disebabkan oleh bakteri Mycoplasma Gallisepticum. Gejala yang nampak adalah ayam sering bersin dan ingus keluar lewat hidung dan ngorok saat bernafas. Pada ayam muda menyebabkan tubuh lemah, sayap terkulai, mengantuk dan diarer dengan kotoran berwarna hijau, kuning keputih-putihan. Penularan melalui pernafasan dan lendiratau melalui perantara seperti alat-alat. Pengobatan dapat dilakukan dengan obat-obatan yang sesuai.
  • Berak kapur (Pullorum). Disebut penyakit berak kapur karena gejala yang mudahterlihat adalah ayam diare mengeluarkan kotoran berwarna putih dan setelah kering menjadi seperti serbuk kapur. Disebabkan oleh bakteri Salmonella Pullorum.Kemtian dapat terjadi pada hari ke-4 setelah infeksi. Penularan melalui kotoran. Pengobatan belum dapat memberikan hasil yang memuaskan, yang sebaiknya dilakukan adalah pencegahan dengan perbaikan sanitasi kandang.
Untuk hasil yang optimal pemberian POC NASA dapat dicampur dengan HORMONIK dosis 1 botol POC NASA dicampur dengan 1-2 tutup botol HORMONIK, atau 1 botol POC NASA dicampur dengan 2-4 kapsul Asam Amino.
Dapat juga menggunakan VITERNA Plus yang merupakan suplemen khusus ternak dengan kandungan :
  1. Mineral-mineral yang penting untuk pertumbuhan tulang, organ luar dalam, pembentukan darah dll.
  2. Asam-asam amino utama sepertiArginin, Histidin, Isoleucine, Lycine, Methionine, Phenylalanine, Thereonine, Thryptophan dan Valine sebagai penyusun protein untuk pembentukan sel jaringan dan organ tubuh.
  3. Vitamin-vitamin lengkap yaitu A, D, E, K, C dan B Komplek untuk kesehatan dan ketahanan tubuh.
6. SANITASI/CUCI HAMA KANDANG
Sanitasi kandang harus dilakukan setelah panen. Dilakukan dengan beberapa tahap yaitu :
  • Pencucian kandang dengan air hingga bersih dari kotoran limbah budidaya sebelumnya. 
  • Pengapuran didinding dan lantai kandang
  • Penyemprotan dnegan formalin untuk membunuh bibit penyakit
  • Setelah itu dibiarkan selama 10 hari sebelum budidaya lagi, untuk memutus siklus hidup virus dan bakteri yang tidak mati oleh perlakuan sebelumnya.
INFO PEMESANAN VITAMIN ORGANIK NASA SILAHKAN HUBUNGI :
  • BUDIANTO NASA TELP/WA : 0819-0263-9545
  • KLIK TOMBOL WHATSAPP DIBAWAH INI

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "TEKNIK BUDIDAYA AYAM BROILER (PEDAGING) DENGAN VITAMIN ORGANIK NASA"

Posting Komentar