SELAMAT DATANG!!! SELAMAT BERBELANJA ONLINE DI STOCKIST NASA B.1722 MELAYANI PEMBELANJAAN DISTRIBUTOR MAUPUN KONSUMEN SERTA MELAYANI PENDAFTARAN MEMBER DISTRIBUTOR NASA

TEKNIK BUDIDAYA BAWANG DAUN DENGAN ORGANIK NASA

TEKNIK BUDIDAYA BAWANG DAUN DENGAN ORGANIK NASA


Bawang daun (Allium fistulosum) merupakan salah satu jenis sayuran yang sering digunakan sebagai bahan penyedap masakan. Ciri tanaman bawang daun adalah daunnya berbentuk bulat panjang, mempunyai rongga kecil, ujung daunnya runcing dan pangkal batangnya padat membulat berwarna putih. Tanaman ini baik ditanam di daerah dataran tinggi dengan ketinggian sekitar 900-1700 mdpl, dengan suhu lingkungan sekitar 19-24ºC dengan kelembaban 80-90%.
Sebagai komoditi bisnis, bawang daun mempunyai permintaan pasar yang stabil. Karena hampir semua masakan Indonesia membutuhkan bawang daun agar masakan memiliki rasa khas yang harum ini. Selain menguntungkan secara ekonomi, bawang daun juga tergolong mudah untuk dibudidayakan.

Jenis-Jenis Bawang Daun

  1. Bawang prei / leek (Allium Porum L.)

Merupakan bawang daun yang tidak berumbi dan memiliki daun yang lebih lebar dibanding dengan bawang merah maupun bawang putih. Pelepahnya panjang dan liat, di bagian dalam daunnya berbentuk pipih.
  1. Kucai (Allium Schoercoprasum)

Daunnya berukuran kecil dan berongga kecil, panjang, berwarna hijau dan berumbi kecil.
  1. Bawang bakung / bawang serpong (Allium Fistulosum)

Memiliki daun panjang dan bulat, rongga dalam daun seperti pipa, dan kadang-kadang berumbi.
Bawang daun masuk dalam famili Liliacease, mempunyai aroma dan rasa yang khas sehingga banyak digunakan sebagai campuran masakan seperti sop, soto, nasi goreng, dan lain-lain. Banyak juga dibutuhkan oleh perusahaan produsen mie instan.

Cara Menanam Bawang Daun

Pembenihan

Memperbanyak bawang daun dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu cara generatif (menggunakan benih atau biji) dan cara vegetatif (dengan cara memisahkan anakan dari rumpun pokok).
Langkah-langkah pembenihan dengan cara generatif :
  • Siapkan bedengan untuk tempat persemaian, buat lubang beralur memanjang pada bedengan sedalam 1 cm, dan jarak antar alur sekitar 10 cm. Kalau persemaian dilakukan di dalam polibag, tanamlah 1-2 benih per polibag dengan kedalaman 10 cm.
  • Tempat persemaian yang telah ditanami benih kemudian ditutup menggunakan karung basah atau daun pisang, dan baru dibuka setelah benih berkecambah.
  • Benih yang sudah berkecambah, disiram secara rutin setiap pagi dan sore hari menggunakan SUPERNASA atau POC NASA
  • SUPERNASA 1 botol dilarutkan ke dalam 3 liter air untuk dijadikan sebagai larutan induk, kemudian setiap 50 liter air tambahkan 200 cc larutan induk
  • Atau bisa dengan cara, setiap 10 liter air diberi 1 sdm SUPERNASA dan siramkan ke bedengan kurang lebih 5-10 meter
  • Penggunaan POC NASA dengan cara : 10 liter diberi 2-4 tutup botol lalu siramkan ke bedengan sepanjang 5-10 meter
  • Campurkan NATURAL GLIO dengan dosis 100-200 gram (1-2 bungkus) dengan 50-100 kg pupuk kandang, dan biarkan 1 minggu dan sebarkan ke bedengan
  • Bibit bawang daun yang telah berumur 2 bulan dengan tinggi 10-15 cm telah siap untuk dipindahtanamkan ke lahan pembesaran
Langkah-langkah pembenihan secara vegetatif :
  • Pilih tanaman bawang daun yang telah berumur 2,5 bulan atau lebih, memiliki banyak rumpun, terlihat segar dan tidak terkena penyakit
  • Ambil rumpun bawang daun beserta akarnya dengan cara digali (jangan dicabut)
  • Anakan bawang daun yang telah dipisahkan dari rumpunnya, akar-akarnya dibersihkan dari tanah, dibuang akar dan daunnya yang sudah tua dan terlihat layu
  • Apabila rumpun anakan terdapat banyak batang anakan, pisahkan menjadi beberapa bagian. Setiap bagiannya terdiri dari 1-3 batang
  • Daun dipangkas sepertiga dari bagian atas untuk mengurangi penguapan dan merangsang pembuatan tunas baru
  • Setelah dipisahkan dari rumpunnya dan telah dibersihkan, anakan bawang daun segera ditanam

Media Tanam

Untuk media tanam yang menggunakan bedengan, cara pembuatannya yaitu :
  • Tanah digali memanjang dengan cangkul sedalam 30-40 cm dan lebar 0,6-1 meter, masukkan pupuk kandang ke dalam galian sebanyak 10-15 ton per 1 hektar tanah
  • Bedengan satu dan bedengan lainnya pisahkan dengan parit selebar 20-30 cm
  • Apabila pH tanah kurang dari 6,5, lakukan pengapuran menggunakan dolomit sebanyak 1-2 ton per 1 hektar tanah
  • Lubang tanam dibuat dengan jarak 20 x 20 cm, dengan kedalaman 10 cm. Benih bawang daun yang telah berkecambah siap untuk ditanam di lubang tersebut
Untuk media tanam yang menggunakan pot atau polibag, cara pembuatannya yaitu :
  • Siapkan tanah, arang sekam dan kompos dengan perbandingan 2:1:1 dan dicampur rata. Atau campurkan tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1 dan campur rata
  • Usahakan campuran media tanam tersebut gembur, subur, mengandung banyak bahan organik, dengan tingkat keasaman antara pH 6.5 – 7.5
  • Media tanam yang telah tercampur dimasukkan ke dalam pot atau polybag berukuran 0.08 x 30/15 x 30 dan padatkan dengan tangan. Pot/polybag tersebut siap untuk ditanami benih.

Cara Tanam dan Perawatan

  • Sebaiknya waktu tanam dilakukan pada pagi hari atau sore hari saat sinar matahari tidak terlalu terik, agar laju respirasi tidak terlalu tinggi
  • Agar akar tidak terserang jamur, sebelum ditanam, benih bawang daun terlebih dahulu direndam ke dalam larutan NATURAL GLIO selama 10 – 15 menit
  • Masukkan bibit bawang daun dengan posisi tegak berdiri ke dalam lubang tanam sedalam +/- 10 cm, dan lubang ditutup kembali dengan tanah tipis. Siram dengan air secukupnya bibit yang baru ditanam agar kondisi media tanam tetap lembab
  • Saat awal pertumbuhan, penyiraman dilakukan setiap hari, dan sebaiknya jangan berlebihan seperti becek oleh genangan air, karena hal ini dapat menyebabkan akar membusuk.
  • Waktu yang baik untuk penyiraman yaitu pagi hari sebelum jam 09.00 atau sore hari setelah pukul 15.00
  • Setelah berusia 2 minggu, frekuensi penyiraman menjadi 2 – 3 hari sekali
  • Ketika bawang daun berumur 4 minggu, berikan kompos atau pupuk kandang sebanyak satu genggam dengan cara menaburkannya di sekitar batang bawah tanaman. Pemupukan dapat pula menggunakan Urea atau ZA dengan melarutkannya ke dalam air dan disiramkan pada media tanam. Pemupukan dengan cara yang sama, dilakukan lagi saat tanaman berusia 8 minggu.
  • Apabila dibutuhkan, dapat pula ditambahkan pupuk organik cair atau pupuk daun seperti POC NASA dan SUPERNASA dengan cara disiramkan ke media tanam atau disemprotkan secara merata pada daun. Penambahan pupuk ini bisa dilakukan sejak tanaman berumur 10 hari dan terus diulang setiap 10 hari sekali.


Panen


Pada umur 2,5 bulan sejak bibit ditanam, bawang daun sudah siap untuk dipanen. Ciri-ciri bawang daun yang telah siap panen yaitu memiliki jumlah rumpun yang banyak dengan sebagian daun menguning. Jika diperlukan untuk kebutuhan harian, bawang daun dapat dipanen kapan saja tanpa harus menunggu tanaman siap panen secara keseluruhan. Panen dapat dilakukan dengan mengambil sebagian bawang daun yang sudah bisa dipanen dan membiarkan sisanya supaya tumbuh lebih besar. Bawang daun dipanen saat pagi atau sore hari, saat tidak ada terik sinar matahari.

Demikian panduan Cara Menanam Bawang Daun yang dapat dilakukan di lahan terbuka maupun menggunakan pot atau polybag. Saat ditanam di lahan terbuka, untuk setiap hektar tanaman bawang daun dapat menghasilkan sekitar 10 – 40 ton, tergantung dari tingkat kesuburan tanah yang ada di media tanam tersebut, cara menanam, kualitas benih, dan kecocokan geografis (keadaan iklim).
Bagikan informasi tentang Cara Menanam Bawang Daun kepada teman atau kerabat Anda.
INFO PEMESANAN PUPUK ORGANIK NASA SILAHKAN HUBUNGI :
  • BUDIANTO NASA TELP/WA : 0819-0263-9545
  • KLIK TOMBOL WHATSAPP DIBAWAH INI

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "TEKNIK BUDIDAYA BAWANG DAUN DENGAN ORGANIK NASA"

Posting Komentar